Pada tanggal 15 November 2024, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar lomba pidato bertajuk “Japanese Speech Contest UGM 2024”. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka merayakan 40 tahun hubungan sister province antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Prefektur Kyoto, Jepang. Sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan antar kedua wilayah, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking di kalangan mahasiswa UGM dan memotivasi mereka untuk lebih antusias dalam mempelajari bahasa Jepang.
Acara yang berlangsung di Ruang Multimedia 1 Gedung Pusat UGM ini, diikuti oleh 8 peserta terpilih yang berhasil lolos tahap seleksi video berdurasi 3 menit. Lomba bertema pidato yang disampaikan oleh para peserta bersifat bebas, memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi berbagai topik mulai dari budaya Indonesia hingga budaya Jepang. Variasi tema ini memberikan warna tersendiri dalam lomba, mencerminkan kekayaan budaya kedua negara.
Lomba pidato ini dinilai oleh tiga juri, yang terdiri dari Gubernur Kyoto, Takatoshi Nishiwaki, serta dua juri lainnya dari jajaran dosen UGM. Keputusan juri dalam menilai pidato tidak hanya didasarkan pada kemampuan berbicara, tetapi juga pada kedalaman materi yang disampaikan serta kreativitas peserta dalam mengungkapkan ide mereka.
Setelah persaingan ketat, dua peserta berhasil meraih posisi teratas. Ananda Fajar Ayu Kinanti, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, terpilih sebagai Juara I, sedangkan Muhammad Iska Alif An Naksabandi, mahasiswa Sarjana Terapan Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Sekolah Vokasi, meraih Juara II. Kedua pemenang akan mendapatkan hadiah berupa kesempatan untuk berpartisipasi dalam International Student Summit yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus di Kyoto, Jepang.
Selain memberikan pengalaman berharga bagi peserta, lomba ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan bahasa Jepang dan budaya Jepang di kalangan mahasiswa UGM, serta memperkuat kerjasama yang telah terjalin antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prefektur Kyoto. Dengan adanya acara ini, diharapkan akan semakin banyak mahasiswa UGM yang terinspirasi untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang bahasa dan budaya Jepang.
Melalui acara seperti Japanese Speech Contest ini, UGM berharap hubungan persahabatan dan kerjasama antara Yogyakarta dan Kyoto akan semakin erat, dan para peserta dapat membawa pulang pengalaman berharga yang mendukung perjalanan akademik dan profesional mereka di masa depan.