Keberadaan juru bahasa memainkan peran penting dalam memastikan bahwa individu yang tidak memiliki kemampuan bahasa asing dapat mengakses informasi, sehingga mendorong kesetaraan akses dalam pendidikan dan sumber daya. Sesi praktik ini menggunakan peralatan penjurubahasaan professional seperti booth/bilik juru bahasa, mikrofon, wireless receiver dan headphone yang memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan penjurubahasaan sambil merasakan atmosfer profesional sebagai juru bahasa.
Andri Handayani, M.A selaku dosen pengampu dan fasilitator menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat merangsang minat mahasiswa untuk memperdalam keterampilan mereka di bidang penjurubahasaan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global yang semakin mendesak dan sekaligus mempersiapkan karir mereka di dunia industri.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 30 mahasiswa angkatan 2022 Program Studi Bahasa Inggris SV UGM yang mengambil mata kuliah interpreting. Mahasiswa dibagi menjadi dua grup besar: satu grup akan fokus pada Bahasa Sumber Indonesia dan Bahasa Sasaran Inggris, sementara grup lainnya akan bekerja dengan Bahasa Sumber Inggris dan Bahasa Sasaran Indonesia.
Selama sesi, dua mahasiswa dari kelompok yang berbeda akan memasuki booth penjurubahasaan, di mana fasilitator akan memutar video selama 3 menit. Mahasiswa kemudian akan memulai praktik penjurubahasaan secara simultan. Hasil penjurubahasaan mereka akan disiarkan melalui jaringan wireless, memungkinkan peserta untuk mendengarkan melalui penerima dan headphone yang disediakan. Setelah selesai, mahasiswa dari kelompok bahasa lain akan memiliki kesempatan untuk berlatih dengan sistematika yang sama.
Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan akses ke pendidikan dan keragaman budaya. Dengan membekali mahasiswa dengan keterampilan penjurubahasaan, program ini tidak hanya meningkatkan daya saing mereka tetapi juga mendorong masyarakat yang lebih inklusif di mana hambatan bahasa diminimalkan.
Program Studi Bahasa Inggris, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk menyediakan akses yang setara ke pendidikan dan sumber daya bagi semua mahasiswa, memastikan bahwa mereka siap untuk menghadapi kompleksitas dunia yang terglobalisasi. Sesi praktik ini hanyalah salah satu dari banyak langkah yang diambil untuk memberdayakan mahasiswa dan mempromosikan pemahaman budaya melalui bahasa.
Penulis: Andri Handayani