Sabtu (23/9) lalu, Program Studi Kearsipan, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan workshop peningkatan riset dan kepenulisan untuk mahasiswa Prodi Kearsipan. Workshop tersebut menjadi salah satu upaya konkret dalam memantik minat dan potensi mahasiswa untuk melakukan riset dan meningkatkan daya kepenulisan, khususnya di bidang kearsipan. Narasumber dalam workshop tersebut adalah Musliichah, A.Md, S.I.P., M.A., yang merupakan arsiparis di Arsip Universitas Gadjah Mada dan Heri Priyatmoko, sebagai narasumber dalam diskusi kepenulisan jurnalistik, merupakan kolumnis tetap di beberapa surat kabar.
Dalam sesi diskusi, Musliichah memaparkan bahwa masih banyak peluang riset di bidang kearsipan, khususnya di Indonesia. Namun pada kenyataannya, peluang riset tersebut tidak banyak mendapat respon positif dari akademisi maupun praktisi bidang kearsipan. Dampak logisnya, bidang kearsipan di Indonesia bergerak sangat lamban. Usai sesi diskusi riset, peserta workshop diarahkan dalam dua kelompok kepenulisan, yaitu kepenulisan akademik dan kepenulisan jurnalisme. Pada kepenulisan akademik, Musliichah memberikan beberapa trik menulis ilmiah bagi penulis pemula, dan dilanjutkan dengan praktik fastwriting tentang pameran arsip. Sedangkan pada kepenulisan jurnalisme, Heri Priyatmoko mengarahkan peserta workshop untuk langsung mempraktikkan menulis paragraph singkat berbasis arsip Djawatan Perhubungan tahun 1950-an.