Di era di mana pendidikan semakin diakui sebagai pilar fundamental untuk pembangunan berkelanjutan, tim peneliti Program Studi Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Sekolah Vokasi UGM melakukan penelitian yang berfokus pada aktivitas belajar mandiri di kalangan pembelajar bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman mahasiswa yang sedang menempuh studi atau telah lulus dari Program Studi Bahasa Jepang. Penelitian ini sangat relevan karena sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat.
Kompleksitas dalam menguasai bahasa Jepang, ditambah dengan komitmen waktu yang diperlukan, sering kali mendorong pembelajar bahasa Jepang untuk mengadopsi berbagai strategi, salah satunya adalah belajar secara mandiri di luar kegiatan perkuliahan. Kemampuan untuk melakukan belajar secara mandiri akan memungkinkan pembelajar untuk mengendalikan perjalanan pendidikan mereka dan memanfaatkan sumber daya yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka. Terlebih dengan hadirnya teknologi internet, telah membuat para pembelajar kini memiliki akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke berbagai sumber daya yang dapat membantu dalam akuisisi bahasa. Namun, tantangan yang kemudian muncul adalah tidak semua pembelajar bahasa Jepang mampu memanfaatkan teknologi dan media yang tersedia secara optimal untuk meningkatkan keterampilan mereka, termasuk kemampuan berbahasa Jepang.
Penelitian ini akan fokus pada pembelajar yang telah berhasil lulus ujian kemampuan bahasa Jepang yang merupakan indikator kemahiran tingkat menengah dan lanjut. Dengan menganalisis pengalaman belajar mandiri mereka di luar kelas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan berharga tentang metode dan sumber daya yang berkontribusi pada kesuksesan pembelajar menggunakan berbagai media.
Salah satu pertanyaan utama yang ingin dijawab oleh penelitian ini adalah: Media apa yang digunakan oleh pembelajar ini untuk studi mandiri mereka? Dengan banyaknya sumber daya online yang tersedia saat ini, mulai dari aplikasi pembelajaran bahasa hingga platform media sosial, memahami pilihan yang dibuat oleh pembelajar ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang praktik belajar mandiri yang efektif.
Selain itu, studi ini akan menyelidiki bagaimana pembelajar ini menggunakan media yang dipilih sebagai alat untuk belajar secara mandiri. Ini termasuk memeriksa strategi yang mereka terapkan, dan aktivitas spesifik yang mereka lakukan untuk memperkuat keterampilan bahasa mereka. Aspek penting lainnya dari penelitian ini adalah untuk memahami mengapa pembelajar ini memilih media tertentu untuk studi mereka. Penyelidikan ini penting karena dapat mengungkap motivasi di balik pilihan mereka dan bagaimana pilihan tersebut berkorelasi dengan peningkatan kemahiran bahasa mereka.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bidang pendidikan bahasa. Dengan menyoroti strategi belajar mandiri yang sukses, studi ini dapat memberikan informasi kepada pendidik dan pembelajar tentang potensi teknologi dalam meningkatkan akuisisi bahasa.
Lebih jauh lagi, penelitian ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas dari SDGs, khususnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat. Dengan memberdayakan pembelajar untuk mengambil alih pendidikan mereka, studi ini mendorong pendekatan yang lebih personal dalam pembelajaran bahasa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan individu. Tujuan akhirnya adalah untuk membangun budaya belajar mandiri yang tidak hanya meningkatkan kemahiran bahasa tetapi juga mendorong kebiasaan belajar sepanjang hayat di kalangan pembelajar, khususnya pembelajar bahasa asing.
Keyword: Bahasa Jepang, Belajar Mandiri, Pendidikan Berkualitas, Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat
Penulis: Wury Dwiwardani