Menghadiri sebuah pameran bisa menjadi pengalaman yang sangat menarik dan menginspirasi. Dengan demikian, setiap perhelatan pameran sering kali menawarkan kesempatan unik untuk menjelajahi karya seni, teknologi terbaru, atau inovasi dari berbagai bidang atau sekadar menilik kembali ke masa lalu akan sebuah peristiwa.
Tahun lalu, masyarakat Yogyakarta mencurahkan keresahan fenomena berseraknya sampah di berbagai sudut kampung hingga kota. Peristiwa ini kemudian diangkat oleh Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi menyuguhkan Pameran Arip “KERTAS” kepada publik.
Kehadiran tamu istimewa pada hari kedua acara, Selasa (5/11) penyelenggara pameran dan Pengelola Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) menerima kunjungan Rektor UGM di Gedung Iso Reksohadiprodjo, kampus DBSMB.
Ketua Departemen DBSMB Dr. Nuryuda Irdana, M.M. CHE., Sekretaris Departemen, Fatmawati jafri, Ph.D., Manajer Unit Jaminan Mutu, Faizatush Sholikhah, M.A., PIC Pameran, Irfan R. Darajat, M.A. bersama Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng, menyambut kunjungan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M. Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. mengunjungi titik-titik lokasi pemaran digelar.
Saat memasuki ruang pameran, Ibu Rektor disambut dengan suasana Tema Pameran Arsip tahun 2024 yakni “Sisa-sisa Kita: Sampah dalam Catatan yang Terserak di Yogyakarta” yang dipandu oleh salah satu panitia Eka Meila Sari.
“Persiapan kunjungan ini, saya sudah mempelajari materi dari story line pertama ke story line keempat. Sehingga nanti informasi dapat tersampaikan kepada pengunjung, termasuk bu Rektor”, ujar Meila sebagai petugas memparkan materi pameran. Meski di awal sempat merasa deg-degan, ia menjalankan tugas dengan baik.
Ketua Panitia acara “KERTAS” menyelipkan pesan pagelaran pameran ini kepada seluruh pengunjung dalam wawancara bersama tim humas DBSMB, “Semoga acara ini menjadi inspirasi dan memantik kesadaran masyarakat khususnya masyarakat DIY akan masalah sampah”.
Fenomana sampah pada “KERTAS” selain mejadi implemetasi keilmuan studi kearsipan, acara ini turut membawa pesan pada publik untuk meresapi dampak sampah. Mengingat sampah mejadi isu serius bagi masalah lingkungan. Meningkat dan menurunya dampak sampah akan bergantung pada kita sebagai masyarakat.
Penulis: Dwi Noviana
Foto: Karomah