Akan tetapi hingga saat ini Kabupaten Kulon Progo secara keseluruhan merupakan wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kunjungan wisatawan paling sedikit. Tahun 2022 sebagai contoh, Kabupaten Kulon Progo hanya terdapat 1.561.438 orang wisatawan yang datang berkunjung. Data tersebut merupakan jumlah yang minim apabila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Gunung Kidul menerima 3.447.743 wisatawan, Kabupaten Sleman menerima 7.236.197 wisatawan, dan Kota Yogyakarta sendiri sebanyak 7.249.803 (Data Statistik Pariwisata DIY, 2022). Jumlah terbanyak kunjungan wisatawan di Kulon Progo pun masih terkonsentrasi pada kegiatan pariwisata di Pantai Glagah yaitu sejumlah 682.323 wisatawan pada tahun 2023 (Data Statistik Pariwisata DIY, 2023). Oleh sebab itu beberapa objek wisata dikembangkan untuk dapat menyusul ketertinggalan tersebut, diantaranya adalah kawasan Puncak Kleco yang terletak di Dukuh Duwet , Kalurahan Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh.
Kawasan Kleco pada umumnya merupakan lahan yang subur untuk pertanian, terutama tanaman padi. Kabupaten Kulon Progo sendiri memiliki varietas padi yang terkenal unggul bernama “Menur” (Melati Menoreh). Padi Menur yang dikembangkan pada tahun 2005 tersebut memiliki keunggulan yaitu jangka waktu tanam yang pendek dan hasil yang lebih banyak dibandingkan varietas padi sejenis yang biasa ditanam oleh para petani. Pada tahun 2014 di Sleman bahkan dapat dibuktikan oleh petugas pengubin bahwa Padi Menur dalam setiap rumpunnya dapat mencapai 30 batang, dimana setiap batang terdapat sekitar 200 bulir padi. Satu Ha area persawahan dapat menghasilkan 6,9-10,3 ton.
Area persawahan di kawasan Kleco pada awalnya murni sebagai lahan untuk bercocok tanam, utamanya bahan makanan pokok (padi) sebelum kemudian juga berfungsi sebagai atraksi wisata. Panorama persawahan di kawasan Kleco ini merupakan daya tarik sendiri yang cukup memikat karena wisatawan tidak hanya bisa melihat hamparan tanaman padi tetapi juga dapat ikut serta para petani melakukan berbagai macam kegiatan di sawah. Secara langsung aktivitas yang ada selama ini telah mendorong tercapainya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) karena semua masyarakat berdaya, SDG 3 (Tanpa Kelaparan) karena masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) karena adanya kolaborasi pilar ketahanan pangan dan aktivitas pariwisata dapat menciptakan banyak kesempatan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Penulis: Pitaya