Dalam rangka meningkatkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa, Program Studi Kearsipan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan workshop kewirausahaan mahasiswa dengan tema “Peluang dan Tantangan Bisnis Jasa Kearsipan di Era Milenial”. Workshop diisi dengan diskusi Bersama 2 (dua) narasumber, yaitu Faiz Zamzami, S.E., M.Acc.QIA selaku coach Pekan Mahasiswa Wirausaha dan PT Putraduta Buanasentosa (Indoarsip). Indoarsip merupakan salah satu perusahaan jasa penyimpanan dan pemusnahan arsip.
Pada sesi pertama, Faiz Zamzami membawakan materi “Kewirausahaan untuk Generasi Milenial. Dalam pemaparan singkatnya, Faiz Zamzami menyebutkan salah satu peluang bisnis untuk generasi milenial adalah bisnis berbasis teknologi informasi (IT). Mahasiswa kearsipan diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan membuat bisnis jasa kearsipan berbasis IT, misalnya pembuatan aplikasi pengelolaan arsip. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada terus meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk berwirausaha, salah satunya melalui Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW). Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan semangat berwirausaha, khususnya untuk mahasiswa Prodi Kearsipan.
Pada sesi kedua, perwakilan dari PT Putraduta Buanasentosa (Indoarsip) memaparkan tema “Tantangan dan Peluang Bisnis Jasa Kearsipan”. Dijelaskan bahwa di Indonesia, bisnis jasa kearsipan masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan milik asing, seperti Crown dan Santa Fe. Namun tantangan yang harus dihadapi untuk membangun bisnis jasa kearsipan adalah meyakinkan calon konsumen bahwa arsip yang dikelola perusahaan dijamin keamanannya, baik fisik maupun isi informasi. Modal utama yang justru harus dimiliki adalah penguasaan ilmu kearsipan, marketing, dan penguasaan terhadap teknologi informasi.