Sekolah Vokasi UGM sebagai lembaga pendidikan terapan sedang gencar dalam usahanya menjalin kemitraan dengan industri, utamanya industri yang berada di kawasan – kawasan industri besar di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Untuk itu, pada (10-11/4), salah satu anggota Tim Bidang Kerjasama DBSMB Sekolah Vokasi, yakni Sa’idatun Nishfullayli, M.Hum. mengadakan kunjungan dan berdiskusi dengan beberapa pihak yang terkait dengan program link and match di Kab. Karawang, yakni Apindo (Asosiasi Perusahaan Indonesia), Komite Vokasi Kab. Karawang, serta pengelola kawasan industri besar di Karawang, yaitu kawasan industri KIIC dan KIM.
“Tujuan dari kemitraan tersebut adalah untuk mensinergikan program – program kerja sama demi menciptakan lulusan yang berkompeten dan siap kerja,” ungkap Ninis yang juga merupakan dosen Program Studi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya SV UGM.
Lewat diskusi tersebut, perwakilan Sekolah Vokasi mengajukan diri untuk melakukan presentasi tentang skema program kerja sama yang ditawarkan UGM kepada dunia industri sebagai perwujudan dari pelaksanaan link and match. Permohonan tersebut disambut antusias oleh tuan rumah, sehingga pada kunjungan berikutnya Sekolah Vokasi akan diberi kesempatan untuk mensosialisasikan program – program tersebut dalam pertemuan antar perusahaan (tenant gathering) di masing-masing kawasan industri besar di Karawang, yakni KIIC, KIM, Surya Cipta, dan Delta Mas. Selanjutnya sosialisasi ini akan dikembangkan dengan pendekatan intensif sehingga menghasilkan MoU antara masing-masing perusahaan dengan Sekolah Vokasi UGM.
Program link and match antara dunia industri dan pendidikan adalah salah satu program kerja pemerintah dalam mempersiapkan SDM Indonesia agar siap menghadapi MEA dan pasar bebas. Kampus sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi harus bersinergi dengan industri untuk bersama – sama memikirkan tentang bagaimana menciptakan kualitas lulusan pendidikan tinggi yang berkompeten dalam bidang keterampilan masing-masing sehingga sesuai dengan kebutuhan industri serta mampu bersaing di era pasar bebas nanti.
Program link and match yang ditawarkan Sekolah Vokasi merupakan skema kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Beberapa contoh rencana kerjasama tersebut, antara lain: Sekolah Vokasi dengan program teaching industry nya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengadakan riset bersama antara kampus dan industry. Industri juga dapat mengirimkan karyawan – karyawannya untuk menempuh studi lanjut di Sekolah Vokasi dengan kelas-kelas tematis sesuai kompetensi yang diinginkan oleh industri.
Selain itu, Sekolah Vokasi juga berhak mengirimkan calon – calon lulusannya untuk magang di perusahaan yang sudah memiliki MoU dengan Sekolah Vokasi. Di samping itu, Sekolah Vokasi juga dapat memfasilitasi job recruitment jika perusahaan menginginkannya. Skema lain yang tidak kalah penting adalah Sekolah Vokasi dapat mengundang para praktisi industri untuk menjadi narasumber dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, seperti: penyusunan kurikulum, public lecture, maupun workshop dan seminar.
Menindaklanjuti permintaan dari Komite Vokasi Karawang, saat ini Sekolah Vokasi sedang menyiapkan kurikulum dari program studi mana sajakah yang sudah sesuai dengan kompetensi keahlian yang dibutuhkan di dunia industri. Untuk kurikulum yang belum ditinjau ulang, penyesuaian ini akan dilakukan secara bertahap. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa teori (teknis keilmuan) yang diberikan di kampus telah sesuai dengan silabus pelatihan di industri. Artinya, calon mahasiswa magang yang telah mendapatkan teori di kampus telah siap untuk melaksanakan magang di perusahaan dengan program praktik yang sudah disepakati antara Sekolah Vokasi dan industri.
“Hasil yang diharapkan nantinya adalah lulusan – lulusan Sekolah Vokasi UGM yang berkompeten dalam bidang keilmuannya, karena baik kurikulum pengajaran maupun praktik di perusahaan sudah sesuai, sehingga mereka akan menjadi tenaga kerja yang siap pakai,” kata Ninis.
Selain diskusi dengan Komite Vokasi dan pengelola kawasan industri, perwakilan dari Sekolah Vokasi juga mengadakan kunjungan ke Puri KIIC Golf View Hotel untuk membahas terkait MoU. Hotel ini adalah salah satu hotel gaya Jepang di Karawang, yang berada di bawah manajemen PT. Sinar Mas dan Itochu sebagai pemilik kawasan industri KIIC. Hampir seluruh tamunya adalah para ekspatriat Jepang yang bekerja di kawasan KIIC dan sekitarnya.
“Setelah dua tahun terakhir Program Studi Bahasa Jepang Sekolah Vokasi mengirimkan mahasiswanya untuk magang di sana, selanjutnya diharapkan akan lebih banyak program kerja sama antara kedua belah pihak setelah disahkannya MoU ini nanti,” pungkas Ninis.
Text: Sa’idatun Nishfullayli, M.Hum.
Foto: Sa’idatun Nishfullayli, M.Hum.