Akyunia Labiba, mahasiswi Prodi Kepariwisataan, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya SV UGM angkatan 2016 mengikuti kegiatan Volunteer dari Youcan Indonesia dibawah program Social Expedition #2 dari tanggal 23-28 April 2018 di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Proses seleksi ada 2 tahap, yaitu Tahap Pemberkasan dan Wawancara. Dari UGM terseleksi 3 orang untuk mengikuti acara tersebut dan mereka tergabung dalam divisi Ekonomi. “Kegiatan ini sebenarnya fully funded, tapi karena saya dan tim berhasil mendapatkan sponsor dari PLN, maka kami mendapat keringanan biaya,” ungkap Lala, sapaan akrab Akyunia Labiba.
Tujuan kegiatan ini untuk mengabdi pada negeri dengan empat landasan, yaitu Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, dan juga Lingkungan. Total peserta dari seluruh Indonesia adalah 99 orang, dan dibagi menjadi 3 tim untuk ditempatkan di masing-masing desa di Sumba Barat Daya, yaitu Desa Kadi Roma (Tim 1), Desa Mata Piyau (Tim 2), Desa Weepangali (Tim 3).
“Saya dan teman-teman dari UGM berada ditim 1 di Desa Kadi Roma. Kami disana selama satu minggu dan mengabdi di bidang Ekonomi. Bersama-sama dengan tim, kami membuat berbagai program yaitu menabung sejak dini, sosialisasi pemasaran Kopi Sumba, Workshop Marketing Kain Sumba, dan Bazaar Kadi Roma,” jelas Lala.Selain itu, para delegasi juga bersosialisasi dengan warga lokal, menginap di Pustu (Puskesmas Pembantu) selama 5 malam.
“Selama tidur disana kami hanya beralaskan karpet plastik yang sempit karena harus dibagi 8 orang 1 karpet, tapi disitu serunya dan sangat banyak pengalaman berharga yang saya dapat selama disana, mulai dari hidup di desa yang sangat beda jauh dari kehidupan sehari-hari, seperti KKN, lalu tiap mau mandi harus menimba air dulu di sumur dan di saring dahulu sampe bersih dan juga di setiap rumah ada kuburan megalithik dan kandang babi, jadi harus terbiasa,” ungkap Lala.
“Sumba mengajarkan saya untuk bersyukur atas apa yang saya dapat, karena saya jauh-jauh lebih beruntung daripada yang lain. Untuk menuju ke Sekolah Dasar saja mereka harus berjalan sejauh 8 km karena melewati bukit selama 4 kali. Dengan pergi kesana saya jadi berfikir, mereka yang susah seperti itu saja bisa kok bertahan, berkarya, semangat sekolah dan lainnya, maka dari itu saya harusnya bisa lebih dari itu,” kata Lala.
“Selain itu, saya bersyukur bisa punya teman – teman sesama delegasi yang berasal dari seluruh Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Seru pokoknya dan gak akan terlupakan seumur hidup,” pungkas Lala dengan senyum bahagia diwajahnya.
Mantab… Lnjutkan