Program Studi D3 Kearsipan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan berupa pameran arsip. Pada tahun 2018 ini, pameran arsip mengambil tema “Kopi: Aroma Klasik Sejak Abad 20”. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang penyelenggaraan kegiatannya di kampus, pameran arsip yang mengusung tema kopi tahun ini diselenggarakan di English Ivy Coffee.
“Kegiatan pameran arsip yang rutin diadakan oleh Prodi Kearsipan merupakan salah satu produk perkuliahan mahasiswa terkait Archival Public Program. Selain sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa, semoga dengan adanya program tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya penikmat kopi. Bahwa di setiap seduhan kopi yang nikmat, ada fakta menarik dibaliknya”, lengkap Titi Susanti selaku PIC pameran arsip.
Pameran yang diadakan pada tanggal 14-16 September 2018, dibuka oleh Eritrina Putri Ekantari, S.Hum, M.A, selaku sekretaris Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya SV UGM. Arsip-arsip yang disajikan mengisahkan perkembangan industri dan perkebunan kopi, khususnya di Kawasan Merapi dan Kulon Progo.
Selain pameran arsip, rangkaian dari kegiatan ini adalah diskusi kesejarahan bertema “Kopi sebelum “ditanam paksa” bersama J.J.Rizal, owner Penerbit Komunitas Bambu dan Fadly Rahman, M.A. dosen Ilmu Sejarah Universitas Padjajaran yang fokus meneliti makanan yang diselenggarakan di tempat yang sama pada Sabtu (15/9).
Rizal menjelaskan bahwa kopi adalah produk kolonial yang sampai ke Hindia-Belanda saat itu dari Malabar dan sebelumnya diambil dari Afrika dan Jazirah Arab. Fadly menyampaikan bahwa di balik industri kopi hari ini menyisakan kemirisan karena Indonesia merupakan 5 besar penghasil kopi, namun tidak masuk 50 besar konsumen kopi dunia.Usai diskusi sejarah, rangkaian acara dilanjutkan dengan workshop manual brewing oleh barista Ivy Coffee, Andra.
Puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta antusias mengikuti rangkaian acara tersebut. “Bisnis coffeeshop memang tengah tinggi peminat, namun pemahaman terkait kopi dan dinamikanya di nusantara, belum semua pecinta kopi memahami,” ungkap Rina Rakhmawati, M.PA, salah satu dosen pendamping kegiatan ini mengungkapkan harapannya atas penyelenggaraan kegiatan yang cukup diminati oleh publik ini.
Text: Rina Rakhmawati & Humas DBSMB
Gambar: Prodi Kearsipan