General lecture dan workshop International Southeast India Culture dilaksanakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri, Universitas Gadjah Mada pada Senin (12/8) yang lalu. Acara yang dilaksanakan selama kurang lebih dua jam ini mengangkat tema adalah pengenalan Tari Kuchipudi. Tari Kuchipudi adalah tarian klasik yang berasal dari India Tenggara. Pada awalnya tarian ini hanya dipersembahkan saat ada pemujaan di kuil, kemudian berevolusi menjadi tarian hiburan karena gerakannya yang luwes dan tidak terlalu mengikat.
General lecture yang dipaparkan oleh Gomathi Boorada, seorang dosen dan artistic director dari Shivamanohari School Of Art Performance Canada tak hanya disaksikan oleh kalangan internal dari UGM, namun oleh masyarakat umum. Sejumlah nama organisasi seni besar di Yogyakarta seperti Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan Komunitas Seni Pujokusuman ISI juga hadir memeriahkan kegiatan ini.
“Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk berbagi informasi mengenai Tarian kebanggaan kami yaitu Kuchipudi,” ujar Gomathi.
Tak hanya berbagi ilmu, Gomathi dan anak didiknya pun berbagi kue khas India, yakni kue Chapati (Paratha) yang mereka buat sendiri. Kue yang berbentuk segitiga ini memiliki tekstur lembut saat digigit. Kue yang cocok dinikmati sambil minum teh ini juga memiliki cita rasa manis yang khas.
Foto & Text: Dewi Cahya Ambarwati & Azata Izazi