Yogyakarta, 28 September 2021, Ikhtiar Anugrah H. mahasiswa Alih Program D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI) menjadi narasumber di acara Dialog Interaktif Pendhapa RRI Programa 4. Tema dalam siaran ini yaitu mengenai “Ekspedisi ditengah Pandemi” yang di pandu oleh Bapak Sugiman sebagai penyiar dan moderator dialog interaktif pendhapa.
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui seberapa penting arsip dan bagaimana cara menanganinya. Padahal arsip tidak hanya dibutuhkan dimasa lalu, tetapi juga dimasa sekarang maupun masa depan. Salah satu pepatah dari Spanyol mengatakan bahwa “bagi mereka yang melupakan sejarah atau pengalaman dimasa lalu, maka mereka diminta untuk mengulang sejarahnya kembali”. Hal ini membuktikan bahwa arsip sangat penting dan dibutuhkan tanpa mengenal batas waktu. Menurut Ikhtiar, terdapat 2 faktor mengapa masyarakat kurang mengetahui seberapa pentingnya arsip yaitu kurangnya penyebaran informasi atau publikasi kepada masyarakat dan adanya pandemi COVID-19. Dimasa pandemi saat ini, perlu adanya pemanfaatan teknologi untuk dapat beradaptasi dengan pandemi melalui program-program virtual. Selain itu juga, perlu adanya kolaborasi dengan generasi milenial ataupun mahasiswa yang paham dengan teknologi dan media sosial untuk dapat menyebarkan informasi atau sumber pengetahuan yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Seperti yang dipaparkan oleh Ikhtiar, bahwa salah satu program virtual yang dapat dilakukan oleh lembaga, organisasi, ataupun penggerak dalam bidang kearsipan yaitu dengan mengadakan pameran arsip virtual. Sebagai contoh, Himpunan Mahasiswa Kearsipan pertama kalinya melaksanakan pameran virtual sebagai alternative dalam penyebaran informasi di tengah pandemi COVID-19 melalui kegiatan Kreativitas Mahasiswa Kearsipan (KERTAS) UGM pada 1-30 November 2020. Tidak hanya itu saja, KERTAS juga melaksanakan beberapa kegiatan interaktif dan edukatif seperti mengadakan kompetisi dan web seminar dengan berbagai macam topik pembahasan mengenai kearsipan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai contoh yang baik dan patut ditiru oleh penggerak dalam bidang kearsipan untuk menyebarkan informasi dan sumber pengetahuan melalui pameran virtual dalam bentuk website sebagai wujud pelestarian dan keamanan isi informasi yang terkandung didalamnya.
Ikhtiar juga menambahkan bahwa organisasi ataupun penggerak dalam bidang kearsipan dapat melakukan gerakan-gerakan sadar arsip kepada masyarakat seperti pelatihan, webinar, maupun workshop. Contoh kegiatan lainnya yang telah dilakukan oleh program studi PARI yaitu mengadakan gerakan sadar arsip melalui Arsip BETA dalam program digitalisasi arsip yang dilaksanakan secara langsung kepada masyarakat di Kulon Progo. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi lembaga, organisasi, maupun penggerak/ penggiat dalam bidang kearsipan untuk terus memberikan informasi, publikasi, serta menyadarkan masyarakat betapa pentingnya arsip dalam menghadapi era digital 4.0.
Foto dan Teks: Humas DBSMB