Agnes Siwi Purwaning Tyas, Dosen Bahasa Inggris Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) Sekolah Vokasi UGM mempresentasikan makalahnya dalam The 16th AsiaTEFL International Conference yang diselenggarakan di University of Macau yang berlangsung dari tanggal 27 sampai dengan 29 Juni 2018. Dalam kesempatan itu Siwi memaparkan makalah berjudul ‘Designing Project Based Learning to Develop Students’ Vocational Competence in the 21st Century Learning’.
Siwi menjelaskan lebih lanjut tentang makalah yang dipresentasikannya. Penelitian tersebut mendiskusikan bagaimana kurikulum vokasional yang terbagi menjadi 60% praktek dan 40% teori diaplikasikan dalam pengajaran bahasa di Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Kurikulum serupa juga diaplikasikan di negara-negara Asia seperti China, Singapore, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang untuk meningkatkan keterampilan vokasional lulusan perguruan tinggi yang dapat bersaing di dunia global, yang memiliki keterampilan berbahasa dan keterampilan terapan untuk menunjang pelaksanaan tugas di tempat kerja.
“Inilah mengapa pendidikan vokasional dapat menjawab kebutuhan global industry yaitu karena pendekatan tujuan pendidikan yang membentuk kompetensi secara utuh meliputi communication skills, life and career skills, sociocultural skills, entrepreneurship skills, creativity and innovation, critical thinking and problem solving skills, dan information and technology literacy,” tambahnya lagi.
Salah satu cara untuk mengaplikasikan kurikulum tersebut adalah dengan mendisain project based learning yang menekankan pada aktifitas-aktifitas yang mendukung pemerolehan keterampilan melalui prinsip ’experience learning’ seperti kuliah lapangan, observasi lapangan dan workshop untuk menghasilkan suatu produk seperti manual, media, paket wisata, video, press release, atau iklan.
“Dalam konferensi ini, saya dapat meng-update pengetahuan dalam melaksanakan tugas saya, misalnya dalam menyusun program pembelajaran, menentukan materi perkuliahan, menyusun instrumen evaluasi atau tes, mendisain dan menggunakan media digital dalam pembelajaran, melakukan pendekatan pembelajaran, dan lain sebagainya. Manfaat lainnya adalah membangun jejaring dengan institusi, pendidik serta instruktur bahasa di Asia terutama dalam hal pengajaran dan penelitian. Saya berencana untuk mengikuti konferensi selanjutnya di tahun depan,” tutup Siwi dalam rilisnya kepada Humas DBSMB.