Tim Pengabdian Pemandatan Covid-19 bekerja sama dengan DTEDI dan DLIKES menggelar webinar Bedah Karya Vokasi #3. Sesuai judulnya, acara ini membedah sekaligus meluncurkan sebuah buku antologi karya Adi Utari, dkk berjudul “Writing for Healing”. Webinar ini adalah salah satu luaran dari Program Pengabdian Masyarakat Pemandatan Respon Covid-19 Sekolah Vokasi UGM yang dibentuk tahun lalu dalam rangka merespon covid-19. Mengundang dr. Tirta Mandira Hudhi dan Agung Purwandono sebagai pembedah buku, menjadikan acara ini sukses menarik banyak partisipan dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi UGM menyatakan bahwa Bedah Karya Vokasi #3 ini bertujuan untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan di seluruh Indonesia serta meningkatkan kemampuan berkarya yang terkait dengan ilirisasi ilmu pengetahuan ke ilmu terapan dalam bentuk buku, alat, dan metode.
Kepala Badan Penerbit dan Publikasi UGM, Prof. Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D., pun mengamini pernyataan Dekan Sekolah Vokasi UGM, “Buku antologi Writing for Healing ini akan memperkaya tidak hanya secara teoritis tapi empiris karena ditulis oleh beberapa kolega yang mengalami langsung dampak dari covid-19,”. Ia begitu yakin dan sangat percaya bahwa buku ini akan membawa banyak pelajaran bagi yang bersedia membaca.
Ghifari Yuristiadhi S.S., M.A. mewakili Tim Pengabdian Pemandatan Covid-19 memberikan selayang pandang tentang luaran timnya. Ia mengungkapkan bahwa tim pengabdian yang dipimpin oleh Nabilla Kusuma Vardhani, M.A. itu menggunakan pendekatan humaniora untuk merespon Covid-19. “Kami mengajak semua pihak yang pernah terlibat dan berjibaku, berjuang melawan Covid-19. Kemudian bagaimana beliau semua bisa menguatkan psikologisnya dengan menulis pengalaman inspiratifnya sebagai bagian dari healing,” begitu tuturnya.
Para kontributor buku yang bersampul merah ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta yang memiliki latar belakang yang beragam pula, mulai dari akademisi, dokter, guru, musisi, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga yang memiliki persepektif berbeda-beda. Dalam dua bulan, berhasil terkumpul 65 artikel dimana 23 artikel diterbitkan dalam bentuk buku dan sisanya dimasukkan ke website https://wfh.sv.ugm.ac.id/.
Menulis adalah obat dan teman curhat dalam mencari kekuatan kekuatan diri agar mampu menghadapi masa-masa sulit di awal masuknya covid-19 ke Indonesia. Melalui menulis itulah saluran emosi bisa tersampaikan sekaligus cara meraih kembali kendali diri untuk tetap menjaga logika. “Menulis betul-betul menjadi penyembuh, menyembuhkan saya, menguatkan saya, membuat saya bisa memaknai sebuah kehilangan menjadi energi positif,” tutur salah satu kontributor utama yang juga menjadi Guru Besar FK-KMKM UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., M.PH., Ph.D.
Sayangnya, hingga akhir acara, dr. Tirta Mandira Hudhi tidak kunjung hadir. Namun hal tersebut tidak mengurangi antusias para partisipan. Dalam kolom komentar YouTube, 30_Lisa Rahim menyatakan, “Bedah Karya #3 ini merupakan webinar bedah buku yang sangat menarik. Saya sadar sekarang kalau writing for healing itu penting loh, apalagi di tengah pandemi ini. Webinar ini mengispirasi sekali, terima kasih. “Sangat inspiratif, such an eye opener bahwa kita tidak sendiri, kita sama sama struggling dan healing:” komentar Madina Atvia yang sejalan.
Teks: Madina Atvia Nindar
Foto: Dewi Cahya