Pada tanggal 16 April 2022, Group 1 dari kelas Mata Kuliah International Cross-Culture Communication, program studi D4 Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan acara Events Talk ke-28 berbentuk sharing session dengan judul “Life as a Student in Foreign Country”. Pada kesempatan ini, dilengkapi oleh kehadiran dua pembicara, yaitu Viancqa Kurniawan dan Bilfach Rachma Nur Effendi. Viancqa Kurniawan merupakan mahasiswi program Master in Development Studies di University of Cambridge, Inggris. Sedangkan, Bilfach merupakan mahasiswi di kelas persiapan bahasa Rusia di Kutafin Moscow State Law University. Pemilihan tema diskusi tentang kehidupan mahasiswa Indonesia di luar negeri merupakan tema yang sangat diperlukan bagi para siswa tingkat sekolah maupun mahasiswa di jenjang universitas karena merupakan hal yang sangat penting untuk mempertimbangkan dan mempersiapkan dengan matang segala sesuatu sebelum memutuskan melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Pembicara pertama, Bilfach Rachma Nur Effendi, menceritakan pengalamannya saat mempersiapkan untuk melanjutkan kuliah di Rusia. Bilfach menceritakan bahwa sebelum memutuskan melanjutkan kuliah program masternya, Bilfach melakukan berbagai riset. Salah satunya yaitu mengenai Russian Government Scholarship, beasiswa yang mengantarnya hingga bisa melanjutkan program master di Ilmu Hubungan Internasional di Russian State University for the Humanities beberapa bulan mendatang. Bilfach mengatakan bahwa kehidupan di luar negeri itu tidak seindah seperti di film. Terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapinya, terutama mengenai cuaca di Rusia yang sangat berbeda dengan Indonesia. Selain itu, Bilfach mengatakan bahwa dampak dari adanya konflik Rusia dan Ukraina memberi dampak bagi orang yang tinggal di Rusia, salah satu hal yang krusial adalah adanya pemutusan jaringan internet. Kendala berbahasa juga dialami oleh Bilfach, di mana mayoritas orang Rusia yang ia temui jarang yang bisa berbahasa Inggris, bahasa Rusia tetap menjadi bahasa yang sering digunakan di sana.
Selanjutnya, pembicara kedua yaitu Viancqa Kurniawan. Viancqa merupakan mahasiswa program magister program studi Development Studies di University of Cambridge. Sebelumnya, Viancqa menempuh pendidikannya di Coventry University. Lima tahun tinggal di Inggris merupakan keputusan besar dalam hidupnya di mana Viancqa harus tinggal jauh dari keluarga dan harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Viancqa mengatakan bahwa ia sering mengalami homesick dan takut tidak cocok dengan komunitas warga Indonesia di Inggris. Namun, Viancqa berhasil menghadapi semua rintangan tersebut dan merasa bahwa berbagai rintangan tersebut menjadi ajang untuk self-upgrade. Viancqa menekankan bahwa sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, penting untuk memahami alasan dan latar belakang mengapa kita ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Apakah kita benar-benar ingin hidup di luar negeri atau hanya ingin mencari pengalaman semata saja. Oleh karena itu, untuk membantu mempersiapkan dengan matang, Viancqa memberi tips agar kita mempersiapkan hal-hal kecil seperti melakukan riset, mempelajari bahasa, nilai, serta komitmen yang kuat untuk tinggal di luar negeri.
Acara yang dimeriahkan oleh 40 peserta Zoom ini berlangsung tertib dan ramai dengan diskusi dari pembicara dan juga pertanyaan dari audiens. Tidak hanya membagikan pengalamannya mengenai hidup di luar negeri. Kedua pembicara juga membagikan tips mencari beasiswa dan menulis berbagai keperluan surat sebagai syarat administratif. Untuk lebih lanjut, Viancqa Kurniawan membagikan laman kanal YouTubenya yaitu “Viancqa Kurniawan” dan akun Instagram yang memuat tentang pendidikan di luar negeri, yaitu Abroadening Indonesia. Dengan adanya acara ini, diharapkan para audiens memahami hal baru mengenai kehidupan di luar negeri dan bisa mendapatkan pelajaran berharga sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Foto & teks: Dewi Cahya Ambarwati