Sebanyak 11 mahasiswi Prodi Bahasa Inggris DBSMB Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam komunitas GASITA Karawitan berkesempatan tampil dalam acara Festival of Colours of the World (FESCO) 2019 yang diselenggarakan di Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia pada tanggal 5-6 Juli 2019. FESCO merupakan kompetisi tari tahunan di Malaysia yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Petronas, Malaysia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Malaysia. Pada festival tahun ini terdapat lima kategori kompetisi yaitu kategori pendidikan dasar, pendidikan menengah, institusi perguruan tinggi negeri, institusi perguruan tinggi swasta, dan internasional. Setiap tahun, sejak tahun 2012, Prodi Bahasa Inggris SV UGM rutin mengirimkan delegasi tari atau karawitan yang diwakili oleh grup GASITA sebagai penampil khusus pada ajang ini.
GASITA sebagai penampil khusus atau special performer pada FESCO 2019 ini mempersembahkan alunan nada dan lagu yang berjudul ‘Ladrang Jati Kumara – Bedhamen’. Repertoar ini menggabungkan unsur klasik dan unsur kreasi, dimana ‘Ladang Jati Kumara’ merupakan salah satu ‘Gending Alit’ dan ‘Bedhamen’ merupakan komposisi karawitan yang mengangkat tema perdamaian. Dalam karya yang dikreasikan oleh Ridho Rokhanah (pelatih Tim GASITA) tersebut, terdapat kombinasi vokal dari Bahasa Banyuwangi, Jawa, dan Melayu.
Dosen pendamping mahasiswa pada FESCO 2019 ini, Yohana Ika Harnita Sari, S.Pd., M.Hum., mengharapkan dengan keikutsertaan dalam ajang ini diharapkan Gasita Karawitan dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke publik internasional, meningkatkan jejaring, dan meningkatkan kemampuan cross-cultural communication serta soft-skill mereka. Hal ini diperkuat dengan pernyataan YBRS Dr. Zaid Omar, Direktur Divisi Kemahasiswaan, Departemen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Malaysia, dalam sambutan peresmian acara tersebut bahwa kegiatan kesenian semacam ini merupakan salah satu upaya untuk humanize education atau memanusiakan pendidikan. Melalui ajang ini pula diharapkan kerjasama diantara dua institusi yaitu UGM dan UTP menjadi lebih erat, tidak hanya di bidang kesenian saja tetapi juga dapat diperluas pada kerjasama akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Text : Riskom Ayola Nuris; Yohana Ika Harnita Sari; Humas DBSMB
Foto : Yohana Ika Harnita Sari