Sekolah Vokasi (SV) UGM resmi menjalin kerja sama dengan PERSIKINDO (Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia) untuk melaksanakan Project–Based Learning bagi mahasiswa Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB). MoU ini telah ditandatangani oleh Dekan Sekolah Vokasi, Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, dan ketua PERSIKINDO DPD DIY, Ir. Mursupriyani, di Ballroom Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Prosesi penandatangan MoU ini juga dihadiri oleh Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang Kerjasama dan Alumni SV UGM, Dr. Nuryuda Irdana, S.P., M.M. selaku ketua Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya, Ghifari Yuristiadhi M.M., M.A selaku kaprodi Sarjana Terapan Bisnis Perjalanan Wisata (BPW), serta dosen penanggung jawab PBL di lingkungan DBSMB.
Melalui perjanjian kerja sama ini, mahasiswa Prodi BPW berkesempatan untuk melaksanakan Project-Based Learning (PBL) untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh enam UMKM binaan PERSIKINDO yang terpilih sebagai mitra PBL. Pada kesempatan ini, Prodi BPW mengemukakan harapannya agar mahasiswa BPW dapat meningkatkan kompetensinya melalui PBL dengan menggandeng mitra UMKM yang memproduksi kerajinan tangan karena produk-produk tersebut sangat relevan dengan industri pariwisata.
Dalam pidatonya, Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono mengungkapkan bahwasannya peran serta mahasiswa dalam pengembangan UMKM sangat penting karena mahasiswa memiliki daya kreatifitas yang tinggi, melek teknologi informasi, serta memiliki jejaring yang luas di media sosial. Menurutnya, modal tersebut dapat mendukung UMKM untuk memasarkan produknya ke target pasar yang lebih luas. Di sisi lain, Dekan SV juga berharap para mahasiswa dapat belajar dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan mereka melalui kolaborasi dengan PERSIKINDO ini.
Sementara itu, Ir. Mursupriyani mengungkapkan harapannya untuk mengembangkan kerja sama dengan melibatkan program studi lain di DBSMB, yaitu prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi serta Prodi Sarjana Terapan Bahasa Inggris dalam program PBL maupun kegiatan lainnya. Menurutnya, kedua program studi tersebut juga memiliki bidang keilmuan yang penting dan diperlukan dalam pengembangan UMKM.
Teks: Lufi Wahidati
Foto: Karomah