Yogyakarta, 19 Oktober 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tim peneliti yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian yang berfokus pada lanskap linguistik kota, khususnya area Tugu Yogyakarta sebagai salah satu area yang dikunjungi banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan penggunaan bahasa dalam konteks publik di salah satu area wisata di Yogyakarta, yaitu Tugu Yogyakarta, sebagai cerminan keragaman budaya dan bahasa yang ada.
Sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penelitian ini menekankan pentingnya budaya dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan mendukung perusahaan lokal. Dengan memeriksa lanskap linguistik, tim berharap dapat mengungkap bagaimana bahasa memengaruhi persepsi dan interaksi wisatawan, yang pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi lokal.
Lanskap linguistik mencakup semua bentuk komunikasi tertulis yang dapat ditemukan di ruang publik, seperti papan nama, iklan, dan poster. Melalui penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai pentingnya bahasa sebagai alat untuk memperkuat identitas budaya dan mendukung pendidikan serta kesetaraan sosial, sesuai dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan).
“Yogyakarta dikenal sebagai salah satu pusat budaya, pariwisata, dan pendidikan di Indonesia. Dengan memahami lanskap linguistik, kita dapat menyadari betapa pentingnya keberagaman bahasa dalam membangun masyarakat dan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Wahyu Kartika Wienanda sebagai ketua tim peneliti.
Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi survei lapangan dan pengumpulan data berupa gambar dari tanda di ruang publik. Hasil sementara dari penelitian ini telah dipresentasikan oleh tim peneliti pada Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2024 yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2024 di gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada diskursus yang lebih luas tentang praktik pariwisata berkelanjutan. Dengan memahami lanskap linguistik, para pemangku kepentingan dapat mengembangkan strategi yang mempromosikan pelestarian budaya guna mendukung pertumbuhan ekonomi selaras dengan SDG 8, yang berfokus pada mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan. Terlebih lagi, hasil penelitian seutuhnya juga diharapkan dapat mendukung upaya menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan menghargai keragaman linguistik.
Penulis: Wahyu Kartika Wienanda