Yogyakarta(10/10) — Menyadari pentingnya menggali potensi diri melalui seni, mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM selenggarakan seminar dengan tema “Gali Potensi Diri Melalui Seni” pada Senin, 3 Oktober 2022.
Acara bertajuk Seminar Event Talk ke 35 ini dilaksanakan di ruang Ava SMAN 10 Yogyakarta dan dihadiri oleh 36 siswa/i kelas X IPS yang sangat antusias. Seminar Event talk merupakan bentuk realisasi keaktifan mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM dalam berkontribusi kepada masyarakat melalui pengaplikasian ilmu yang telah didapat selama berkuliah.
Tema gali potensi diri melalui seni tersebut dipilih dengan tujuan untuk membangun kesadaran dan perspektif baru siswa/i SMA terhadap seni, terutama seni tradisional yang sudah mulai dilupakan.
Di era modern ini, seni sering dipandang sebelah mata, padahal dengan berseni kita bisa menemukan potensi diri yang belum diketahui sebelumnya.
Mengekspresikan diri melalui seni dapat membantu seseorang untuk mengeksplorasi dan mengenal diri lebih dalam, sehingga seseorang akan tahu kelebihan dan kekurangan yang dia miliki, kemudian mengembangkan hal tersebut menjadi hal yang positif.
Acara dimulai dengan seminar yang disampaikan oleh Ananda Desyana Tri Wahyuningsih, mahasiswi dari Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM yang aktif dalam berbagai macam kegiatan seni di kampus.
Pembicara yang akrab disapa Ades tersebut menyampaikan bahwa potensi adalah suatu kemampuan yang jika dikembangkan dapat menghasilkan suatu hal yang besar. Ades juga menyampaikan beberapa tips and tricks untuk mengali potensi diri yaitu dengan cara mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, bebaskan diri untuk bermimpi, serta percaya pada kemampuan diri sendiri.
Potensi dalam bidang seni sangat beragam macamnya. Misalnya, seni tari, seni rupa, seni musik, dan seni drama teater. Ditengah pemaparan materi mengenai seni tersebut, pembicara juga mengajak para peserta seminar untuk menunjukan kebolehannya dalam bidang seni yang mereka minati.
Para siswa/i kelas X IPS SMAN 10 Yogyakarta tidak segan untuk menunjukan kebolehannya. Mereka mengaku berminat dalam seni dan sangat antuasias mengikuti acara seminar ini.
Sesi kedua adalah pengenalan program studi Bahasa Inggris yang disampaikan oleh dua perwakilan panitia, yaitu Sagita Fitriani dan Sultan Daris.
Pemaparan mengenai prodi ini bertujuan untuk memotivasi para siswa/i X IPS yang memiliki mata pelajaran peminatan bahasa asing untuk menyalurkan potensinya di bidang bahasa asing dan seni.
Penghujung acara diisi dengan kuis, pemberian hadiah kepada para pemenang, serta sesi foto bersama.
Zaman boleh saja berganti, budaya luar tak dapat terelakan masuk ke bumi pertiwi. Namun, selama jiwa untuk melestarikan seni dan budaya masih ada pada generasi muda, serta dilengkapi juga dengan kemampuan bahasa asing sebagai lingua franca (bahasa pergaulan internasional),maka warisan budaya tidak akan pernah lekang oleh waktu.