Mayoritas masyarakat Olomouc merupakan penganut Kristiani. Kehadiran Natal sebagai hari raya umat Kristiani begitu dinanti oleh masyarakat. Perayaan Natal telah berkembang lebih dari sekadar perayaan keagamaan, namun menjadi perayaan akbar nasional. Beragam tradisi menyambut malam Natal terus berkembang dan senantiasa dilestarikan hingga saat ini. Penasaran apa saja tradisi masyarakat Olomouc dalam malam menyambut Natal tersebut? Berikut beberapa tradisi masyarakat yang dihimpun dari Mgr. Michela Kopeckova, Ph.D, pengampu mata kuliah bahasa Ceko untuk mahasiswa IISMA 2023 di Univerzita Palackého v Olomouci.
Perayaan Natal dalam bahasa Ceko dikenal dengan istilah Vanoce–dengan V kapital. Sementara itu, untuk ucapan “Selamat Natal” sendiri, masyarakat menggunakan istilah Vesele Vanoce. Natal merupakan event tahunan bagi keluarga. Dimomen ini, masing-masing keluarga akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Menurut penuturan Michela, Natal selalu dinanti oleh setiap orang. Mereka dapat kembali mempererat tali kasih dengan sesama anggota keluarga. Selepas setahun disibukkan dengan urusan masing-masing, Natal yang jatuh diakhir tahun seakan membayar kontan seluruh kerinduan akan kebersamaan dengan keluarga.
Geliat semarak Natal akan mulai terlihat sejak Minggu pertama bulan Desember. Di hari Minggu pertama ini, masyarakat akan menyalakan satu buah lilin di rumah masing-masing. Kemudian, pada Minggu kedua, lilin yang dinyalakan akan ditambah satu menjadi dua buah. Penyalaan lilin ini akan terus ditambah satu tiap Minggu hingga tiba hari Minggu keempat yang dikenal dengan istilah advent. Kemudian, di tanggal 24 Desember pagi, keluarga akan menyantap sarapan bersama dengan menu roti manis (vanocka rozinkami). Roti yang dihidangkan umumnya bertekstur lembut serta dipadukan dengan butter ataupun selai.
Seusai menandaskan sarapan bersama, keluarga akan beramai-ramai menghias pohon natal. Mereka mengenal tradisi ini dengan istilah zdobime stromecek. Ada beberapa hiasan utama yang tak boleh dilewatkan bagi masyarakat, yakni bola christmas (banky), bintang di ujung pohon (hvezda), serta vanocni (semacam tali menjuntai). Selain itu, di beberapa bagian pohon, juga digantungkan beberapa makanan ringan seperti cokelat ataupun permen. Tak ketinggalan, keluarga–terutama orang tua–akan membuat beberapa kado yang akan diletakkan di sekitar pohon natal.
Menjelang tengah hari, aktivitas menghias pohon natal akan terjeda oleh makan siang bersama. Sejatinya, tidak ada menu khusus yang wajib dibuat oleh keluarga. Namun, di banyak keluarga, mereka akan menghidangkan menu sup ikan (rybi polevka), sup kacang (hrachova polevka), atau olahan jamur dan kacang-kacangan. Seusai makan, para orang tua biasanya akan mengajak anak-anak mereka untuk turut membersihkan rumah. Aktivitas ini mereka lakukan sembari menunggu datangnya malam. Malam tanggal 24 Desember inilah yang paling banyak dinanti oleh anak-anak. Saat matahari tenggelam dan gelap mulai menyelimuti, mereka akan berkesempatan untuk membuka kado hadiah yang telah disiapkan orang tua mereka.
Saat malam tiba, keluarga akan menyambut dengan penuh suka cita. Selain membuka kado, mereka juga akan menghabiskan malam dengan makan malam bersama, menonton televisi, bercerita, serta bercengkrama satu dengan lainnya. Untuk menu makan malam sendiri, masyarakat memiliki menu khusus yakni hidangan ikan (kapr). Meski masyarakat tak begitu ramah dengan hidangan ikan, di malam tersebut, menu ikan seolah wajib untuk dihidangkan. Selain itu, keluarga juga akan menyajikan menu salad kentang (bramborovy salat) serta roti schnitzel (rizek). Lalu, menjelang tengah malam, beberapa orang akan berjalan ke gereja untuk menghadiri misa natal (vanocni mise) serta menyanyikan lagu natal (koledy).
Itulah beberapa tradisi masyarakat Olomouc dalam menyambut malam Natal. Masih terdapat beragam tradisi unik lain yang dilakukan masyarakat pada hari Natal hingga menyambut tahun baru. Tunggu tulisan berikutnya!
Teks & Foto: M. Khoirul Imamil M
(mahasiswa Prodi D4 Bahasa Inggris, sedang studi IISMA 2023 di Palacky University Olomouc, Czech Republic)
Editor: Dewi Cahya Ambarwati