Program studi Kepariwisataan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB), Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada pada Jumat (2/11) yang lalu menyelenggarakan kuliah umum bertajuk prospek pengembangan bisnis di bidang meeting, incentive tour, conference, and exhibition (MICE). Kuliah umum tersebut mengundang dua alumni Program Studi Kepariwisataan yang saat ini menekui bisnis MICE, yakni Ridwan Ramadhan (alumni 2013) dan Rendra Wirayuda (alumni 2018).
Kuliah umum dibuka dengan pengantar dari dosen pengampu mata kuliah Manajemen Wisata MICE, Ghifari Yuristiadhi, S.S., M.A. “Hari ini kita akan belajar dari dua alumni kita tentang prospek pengembangan bisnis MICE. Sebagaimana yang diketahui bisnis MICE ini menyumbang 70% dari total potensi ekonomi pariwisata secara keseluruhan dan trickle down effectn-nya cukup besar,” tuturnya di depan sekitar 70 mahasiswa kelas A, B, dan C yang hadir di ruang pertemuan SV 225.
Rendra Wirayuda yang kini bekerja untuk GM Production Indonesia juga merintis sendiri bisnis event organizer sejak kuliah. “Bisnis EO itu bisnis yang bisa dilakukan dengan tanpa modal. Semua kebutuhan event bisa kita pinjam,” tutur Rendra yang berasal dari Sumatera Selatan ini. Ia menceritakan sangat tertarik pada bisnis ini sejak SMA karena pernah ikut tergabung dalam sebuah EO yang sekarang menjadi EO tetapnya band Armada. Ia menambahkan bahwa bergelut di EO itu menyenangkan meskipun resikonya berat. “Tanggung jawabnya berat, tetapi juga enak. Sehari kita bisa dibayar 2 juta untuk sebuah event,” tuturnya mencoba memikat peserta kuliah umum.
Pembicara kedua, Ridwan Ramadhan yang kini membesarkan bisnis persewaan tenda dan alat pesta orang tuanya menceritakan suka dukanya menjalani bisnis vendor MICE ini. “Kunci dalam berbisnis itu adalah fokus,” tuturnya. Ia sebelumnya sudah menekuni rental mobil dan bekerja di beberapa hotel di Yogyakarta yang semuanya harus ditinggal karena harus dilakukan dengan fokus. Perlahan, ia berhasil membenahi bisnis keluarga menjadi lebih baik yang sebelumnya lebih banyak dikerjakan oleh ayah mertuanya yang hingga beliau meninggal sistem manajemennya belumĀ sempat ditransfer ke anak-anaknya. Tenda mulai untuk kebutuhan kelas VVIP untuk acara Kepresidenan hingga untuk skala kecil sudah pernah ia layani.
“Semoga kuliah umum ini bisa menarik minat mahasiswa memiliki MICE sebagai tempat OJT atau PKL bahkan tempat bekerja esok. Kita layak belajar kepada kedua alumni ini karena lebih memilih untuk menekuni wirausaha, meski tentu sebelumnya harus tetap bekerja dengan orang lain dalam rangka mendapatkan pengalaman,” tutur Ghifari Yuristiadhi menutup kuliah umum.
Text dan foto: Humas DBSMB