Yogyakarta (12/9) – Dalam rangka kolaborasi internasional, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, UGM, menjalin kerjasama dengan Otemon Gakuin University (OIDAI) melalui serangkaian kegiatan Joint Field Work di Dusun Petung, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.Joint field work merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian mengenai desa wisata yang dilaksanakan selama 3 hari di wilayah kawasan pariwisata pascabencana, Desa Wisata Petung, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Serangkaian acara ini dipelopori oleh Bapak Kenchu Hikaru, Ph.D. dengan melibatkan 12 mahasiswa OIDAI dan 6 mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional (Bahasa Jepang Kombispro), DBSMB, Sekolah Vokasi UGM.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring dan daring. Pertemuan pertama dan kedua dilakukan secara online melalui Zoom Meeting pada tanggal 4 Juli dan 11 Juli 2024, sebagai perkenalan perdana pada program dan persiapan kegiatan sebelum terjun langsung ke lapangan. Peserta kegiatan dibagi menjadi 3 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang, gabungan mahasiswa UGM dan OIDAI. Setiap kelompok mendapatkan tema yang berbeda-beda sebagai fokus pembahasan dan penelitian yang akan dilaksanakan di daerah Desa Wisata tersebut.
Kemudian, pada tanggal 12 September 2024, di Gedung Teaching Industry Learning Centre (TILC), Sekolah Vokasi, UGM, acara opening ceremony diselenggarakan untuk menyambut kedatangan Bapak Kenchu Hikaru, Ph.D. bersama dengan 12 mahasiswa OIDAI. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Alumni, Ibu Dr. Endang Soelistiyowati, Ketua Departemen Dr. Nuryuda Irdana, M.M. dan pengurus departemen lainnya. Selanjutnya, mahasiswa OIDAI dan mahasiswa UGM melakukan kampus tur dan berdiskusi lebih lanjut mengenai proyek yang akan dikerjakan bersama anggota tim masing-masing.
Pada tanggal 13 September 2024, seluruh mahasiswa UGM dan Otemon Gakuin berangkat bersama menuju Dusun Petung, Cangkringan, Sleman, tempat kegiatan utama mereka diselenggarakan. Di dusun tersebut, para mahasiswa UGM dan OIDAI merasakan beragam aktivitas yang menjadi pengalaman pertama bagi mereka. Mereka ikut serta dalam proses pembuatan tempe, mencari rumput, memanen kopi, bermain gamelan, dan banyak kegiatan lainnya. Dengan demikian, para mahasiswa memperoleh pengalaman langsung sebagai warga lokal Dusun Petung. Selain itu, mereka juga mengobservasi proses erupsi Gunung Merapi tahun 2010 dan perubahan-perubahan yang terjadi setelahnya. Melalui kegiatan ini, mereka juga mempelajari lebih lanjut tentang Gunung Merapi, dampaknya, dan berbagai aspek terkait lainnya. Berdasar pengalaman tersebut, mahasiswa OIDAI dengan bantuan dari mahasiswa UGM akan menyusun materi brosur wisata Gunung Merapi dalam bahasa Jepang dengan tujuan memperkenalkan daerah wisata ini ke masyarakat Jepang.
Rangkaian kegiatan Joint Field Work di Dusun Petung ini tidak hanya mempererat kolaborasi antara UGM dan OIDAI, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam memahami kehidupan masyarakat lokal serta dampak pasca bencana erupsi Gunung Merapi. Melalui berbagai aktivitas dan penelitian yang dilakukan, mahasiswa dapat belajar secara langsung mengenai budaya, ekonomi lokal, serta pemulihan kawasan pascabencana. Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan bagi kerjasama yang lebih luas di masa yang akan datang, serta memberi kontribusi nyata dalam pengembangan desa wisata di Indonesia.
Penulis: Retno Dewi, Aditya Guevara