Yogyakarta, 22 Maret 2021 – Mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris angkatan 2020 berkesempatan mengikuti workshop pementasan wayang virtual, Sabtu (20/3). Acara bertajuk “Noto Gelaran 2021” ini diadakan oleh Kantor Lurah Ideawork bekerja sama dengan Balai Budaya Minomartani dan didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY bidang Warisan Tak Benda. Kelima mahasiswa, yaitu Ananda Desyana Tri Wahyuningsih, Azka Akhayari, Madina Atvia, Lintang Ekasiwi, dan M. Khoirul Imamil M bersama mahasiswa dari kampus lain di Yogyakarta, belajar tentang unsur-unsur apa saja yang dibutuhkan untuk menggelar sebuah pertunjukan wayang secara virtual. Selain itu, peserta juga diharapkan mampu memahami karakter dari instrumen gamelan, penataan wayang/simping kanan/kiri, membuat lakon wayang singkat, serta proses instalasi broadcasting.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi oleh narasumber yang ahli dibidangnya. Andhi Wisnu Wicaksono memaparkan materi tentang Artistik, Triyanto Hapsoro dengan Penciptaan Karya, dan Y Edithio tri Nugroho menyampaikan tentang Broadcast. Selanjutnya, para peserta diajak untuk melakukan praktek sesuai kelompok materi masing-masing. Kelompok Artistik bertugas untuk melakukan simping atau penataan tempat pertunjukan wayang dan memainkan instrumen gamelan untuk mengiringi wayang sementara kelompok Penciptaan Karya membangun cerita Wayang Kancil sekaligus mementaskannya. Penyiaran secara langsung di kanal YouTube Balai Budaya Minomartani dikerjakan oleh grup Broadcasting. Sering disebut dengan BBM, komunitas ini merupakan salah satu mitra dari DBSMB SV UGM sejak 2018 meskipun kolaborasi keduanya telah berlangsung sebelum itu dengan partisipasi BBM sebagai laboratorium sosial budaya.
Setelah melakukan penggarapan iringan, latihan dalang dan pengrawit, serta simulasi broadcasting, para peserta workshop menampilkan sebuah pertunjukan Wayang Kancil yang juga ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Balai Budaya Minomartani. Pertunjukan tersebut berjudul “Kancil dan Tipu Dayanya” yang berdurasi sekitar 10 menit. Diakhir acara, para peserta workshop disuguhi dengan pertunjukan wayang lakon “Laire Gathutkaca” oleh seorang dalang muda, Ki Ardhi. Para peserta mengaku senang dengan diadakannya workshop tersebut dimana mereka bisa mendapat pengalaman dan informasi baru yang berkesan.
Foto: Ananda Desyana, Citra
Teks: Madina Atvia, Dewi Cahya Ambarwati