Prodi Kepariwisataan Sekolah Vokasi UGM mengadakan kuliah lapangan untuk mata kuliah Manajemen Desa Wisata pada Sabtu (10/3) lalu di Desa Wisata Ngringinan, Bantul, Yogyakarta. Di Desa Wisata Ngringinan terletak tidak jauh dari Gereja Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran atau yang lebih sering disebut Gereja Ganjuran. Secara geografis, Gereja Ganjuran menjadi bagian dari Desa Bambanglipuro, sedangkan Desa Wisata Ngringinan menjadi bagian dari Desa Palbapang.
“Kuliah lapangan ini merupakan observasi awal untuk membuat program atau event di Desa Wisata Ngringinan. Mahasiswa harus mengumpulkan proposal yang berisi program atau event yang akan mereka lakukan di desa wisata untuk menarik wisatawan datang,” tutur Fatkurrohman, M.Si. yang menjadi pengampu mata kuliah Manajemen Desa Wisata Prodi Kepariwisataan DBSMB bersama Anik Nuryani, S.S., M.Sc.
Fatkur melanjutkan, mata kuliah Manajemen Desa Wisata diikuti oleh tiga kelas A, B dan C, dengan total peserta kelas sekitar 120 mahasiswa. Diharapkan akan ada luaran sebanyak 24 proposal yang akan dipilih untuk menjadi tiga proposal terbaik yang layak diimplementasikan di desa wisata. Seleksi proposal dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut dan pengelola desa wisata.
Desa wisata Ngringinan dipilih menjadi tempat kunjungan untuk kuliah lapangan karena agar sinergi dengan rencana pengabdian kepada masyarakat Prodi Kepariwisataan Sekolah Vokasi UGM tahun 2018 di Desa Wisata Ngringinan. “Desa Wisata Ngringinan masih dalam tahap tumbuh jadi (program ini diharapkan) bisa membantu dalam mengembangkan potensi desa wisata yang mandiri, tambah Fatkur.
Letak Desa Ngringinan yang berdekatan dengan Gereja Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang merupakan kawasan bersejarah yang bernilai tinggi perlu dilestarikan dan menjadi wahana wisata edukasi khususnya untuk umat kristiani. Banyak peziarah mendatangi gereja tersebut, khususnya pada event-event khusus Gereja dan hari-hari perayaan agama Katholik.