• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Email UGM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN BAHASA, SENI, DAN MANAJEMEN BUDAYA
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Ketua Departemen
    • Visi dan Misi
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi
    • Pengelola
    • Tenaga Pendidik
    • Tenaga Kependidikan
  • Pendidikan
    • Kalender Akademik TA 2024/2025
    • Program Sarjana Terapan
      • Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi
      • Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata
      • Program Studi Bahasa Inggris
      • Program Studi Bahasa Jepang
    • Program Magister Terapan
      • Pengembangan Atraksi Wisata
  • Kemahasiswaan
    • Pengumuman
    • Pelayanan Mahasiswa
      • Permintaan Surat Akademik
      • Surat Aktif Kuliah
      • Surat Bebas Perpustakaan
      • Prosedur Pendaftaran Yudisium
      • Alur Pendaftaran Wisuda
      • Ketentuan Foto Wisuda
    • Kegiatan Mahasiswa
  • Alumni
    • Sertifikat Akreditasi
    • Tracer Study For User
      • Kuesioner Pengguna Lulusan DBSMB
      • HASIL DAN ANALISIS TRACER STUDY
  • Penelitian & Pengabdian
    • Informasi Penelitian
      • Pengumuman Hibah Penelitian Damas 2022
      • Pengumuman Penerima Hibah Penelitian Damas 2022
    • Informasi Pengabdian pada Masyarakat
      • Pengumuman Hibah Pengabdian Pada Masyarakat Damas 2022
      • Pengumuman Penerima Hibah Pengabdian Pada Masyarakat Damas 2022
    • Karya Penelitian Dosen
    • Jurnal DBSMB
  • Pendaftaran MaBa
  • Survei Layanan
    • Kuesioner Kepuasan Pemangku Kepentingan
    • Kuesioner Pengguna Lulusan DBSMB
    • Kuesioner Kepuasan Mitra Kerja Sama
    • Kuesioner Kepuasan Kegiatan Pengabdian DBSMB
    • Kuesioner Kepuasan Mitra Pengabdian DBSMB
    • HASIL DAN ANALISIS TRACER STUDY
    • Hasil Analisis Kepuasan Pemangku Kepentingan
  • Beranda
  • Berita Utama
  • Menggugat Stigma: Riset UGM Ungkap Wibu Tak Sekadar Eskapis

Menggugat Stigma: Riset UGM Ungkap Wibu Tak Sekadar Eskapis

  • Berita Utama, Gasita, Rilis Berita, SDGs
  • 9 October 2025, 15.28
  • Oleh: Admin DBSMB
  • 0

 

[Yogyakarta, 9 Oktober 2025] – Sebuah penelitian dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) berjudul “Wibu Sekolah Vokasi UGM dan #KaburAjaDulu” memberikan temuan yang signifikan terkait hubungan antara subkultur wibu dan kesadaran kritis anak muda. Hasil penelitian ini relevan dengan target SDGs 4: Pendidikan Berkualitas khususnya dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mempromosikan literasiAnalisis kualitatif dan kuantitatif terhadap 70 responden survei dan wawancara mendalam dengan informan menunjukkan bahwa anggapan umum yang menyatakan wibu semata-mata kabur dari kenyataan (eskapis) adalah pandangan yang perlu dikoreksi.

Temuan utama penelitian ini adalah adanya variasi signifikan dalam pola resepsi isu nasional:

  • Wibu Kritis: Sebagian wibu menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap kondisi aktual sosial-politik negara dan dunia. Mereka tidak hanya mengonsumsi budaya populer Jepang, tetapi juga menginterpretasikannya sebagai alat kritik sosial dan inspirasi untuk aksi nyata. Kelompok ini bahkan menyatakan semangat untuk bisa berkontribusi lebih dari sekadar menyuarakan opini di media sosial pribadi.
  • Wibu Eskapis Murni: Meskipun demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi kelompok wibu yang berorientasi hanya pada hobinya saja. Bagi kelompok ini, #KaburAjaDulu dipandang sebagai bentuk kesempatan untuk selamanya meninggalkan tempat atau hal yang tidak disukai, membenarkan narasi eskapisme murni.

Foto dedikasi penggemar anime dalam performa costume play (cosplay)

Hasil penelitian membuktikan bahwa subkultur wibu adalah ruang yang kompleks dan bukan sekadar monolit apatisme. Terdapat potensi besar untuk memediasi narasi budaya populer dengan isu nasional untuk menumbuhkan kesadaran kritis, sejalan dengan mandate Pendidikan Berkualitas yang harus adaptif terhadap minat generasi muda.

Penelitian ini merekomendasikan:

  1. Pengembangan Model Intervensi Kreatif: Perlu adanya pengembangan model intervensi yang dapat mengubah kecenderungan eskapisme menjadi kesadaran kritis melalui konten yang relevan dengan minat komunitas wibu.
  2. Literasi Media Inklusif: Kebijakan pendidikan literasi media harus memasukkan budaya populer sebagai materi kajian untuk membantu generasi muda membedah pesan-pesan kritis yang tersembunyi dalam konten hiburan.

Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi akademis yang signifikan dalam memahami dinamika subkultur generasi muda dan merekomendasikan pendekatan yang lebih efektif dan inklusif untuk meningkatkan partisipasi sosial dan kesadaran kritis di lingkungan akademis.

 

Penulis: Mery Kharismawati

Tags: SDGs 4 Pendidikan Berkualitas

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita Terakhir

  • Analisis Genre sebagai Strategi Meningkatkan Skor Tes Pemahaman Bacaan pada Ujian Japanese Language Proficiency Test (JLPT) Level N3
  • Menggugat Stigma: Riset UGM Ungkap Wibu Tak Sekadar Eskapis
  • Riset “Wibu Sekolah Vokasi UGM”: Eskapisme dan Kesadaran Kritis
  • Menyiapkan Karier di Era Digital: Peran Media Sosial bagi Mahasiswa
  • Menelusuri Peran Media Sosial dalam Aspirasi Karier Mahasiswa Bahasa Jepang
Universitas Gadjah Mada

Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya
Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
Sekip Unit 1 Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta, Indonesia. 55281
dbsmb.sv@ugm.ac.id
+62 (0274) 589750

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY