Menghidupkan Tradisi untuk Masa Depan
Melalui ecomuseum, Desa Sambeng telah membangun berbagai atraksi seperti Museum Nelayan Tanpa Perahu, Wisata Gethek, hingga Dolanan Kerakyatan (DOKAR Sambeng). Museum ini tidak hanya menyimpan koleksi alat tangkap tradisional tetapi juga menyajikan pengalaman interaktif, seperti belajar membuat jala dan memahami sejarah lokal. Upaya ini selaras dengan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), mendorong pelestarian warisan budaya sekaligus memperkuat identitas lokal.
Keterlibatan Komunitas, Kunci Kesuksesan
Keberhasilan ecomuseum di Desa Sambeng tidak lepas dari keterlibatan aktif masyarakat. Kelompok sadar wisata (Pokdarwis), UMKM, hingga karang taruna bahu-membahu menjaga keberlanjutan program ini. Hal ini mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan komunitas melalui pariwisata.
Tantangan dan Peluang
Walau potensi besar terlihat, tantangan tetap ada. Keberlanjutan finansial dan harmonisasi antara elemen budaya dan lingkungan menjadi isu yang harus diatasi. Namun, keberadaan ecomuseum ini menawarkan peluang besar sebagai model diversifikasi wisata yang mendukung SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengurangan dampak lingkungan dari aktivitas wisata massal.
Inspirasi untuk Wilayah Lain
Desa Sambeng menjadi contoh bagaimana budaya dan tradisi lokal dapat diangkat sebagai solusi inovatif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Melalui konsep museum hidup ini, masyarakat tidak hanya melestarikan warisan leluhur tetapi juga menciptakan dampak positif bagi generasi mendatang.
Dengan langkah kecil yang besar dampaknya, Desa Sambeng menunjukkan bahwa tradisi lokal bukan hanya kenangan masa lalu, tetapi juga kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Kriteria SDGs:
- SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan): Pelestarian warisan budaya lokal melalui ecomuseum mendukung tujuan ini dengan mempromosikan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat komunitas.
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Konsep ecomuseum menciptakan lapangan kerja baru melalui aktivitas wisata berbasis budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Penulis: Muhamad Sidiq Wicaksono