Program Studi Kearsipan Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan Pameran Arsip 2019 yang bertema “Jejak Kereta Api Jawa (Trein Spoor op Java)” pada Jumat hingga Minggu (18-20/10) yang diselenggarakan di Sasana Hinggil Dwi Abad Yogyakarta. Pameran Arsip ini secara simbolik acara dibuka oleh Wikan Sakarinto , S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM bersama Vice President Corporate Document Management PT. KAI (Persero), Mariyanto.
Dalam pameran ini puluhan arsip milik PT KAI dipamerkan guna mengedukasi masyarakat mengenai sejarah perkeretaapian dan perkembangan jalur kereta api mulai dari 1864 hingga 1942 yang terdiri dari 72 arsip reproduksi, 4 arsip asli, 14 arsip lokomotif, dan beberapa arsip audio visual. Asset Ownership Document and Files Manager PT KAI, Ichwan Mulyadi, mengatakan, “Arsip tertua yang kami miliki adalah arsip 1864. Namun, untuk pameran kali ini, arsip tertua yang kami tampilkan adalah arsip 1865.” Tidak hanya memamerkan puluhan arsip milik PT KAI, Prodi Kearsipan UGM kali ini juga memamerkan miniatur bambu Lokomotif Uap Seri Tc10 yang bisa ditemui ketika melewati gerbang masuk pameran. Dengan tanpa dipungut biaya pengunjung yang terdiri atas anak-anak, akademisi, hingga Rail Fans juga dapat mengikuti talkshow bersama PT KAI dengan tema Kilas Balik Kereta Api sebagai Transportasi Berkelanjutan dan bersama Om Hao (Kisah Tanah Jawa) dengan tema Sejarah Perkembangan Jalur Kereta Api di Jawa pada Zaman Kolonial. Salah satu Staf Pengajar Manajemen Rekod dan Arsip Universitas Indonesia, Dyah Safitri, yang berkesempatan hadir dalam pameran ini mengatakan, “Ini acara yang luar biasa. Mahasiswa kearsipan benar-benar mempraktikkan bagaimana dia bisa memamerkan arsip statisnya. Jadi, vocational banget. Tidak sekadar mendapat teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” Sementara itu, Manajer PT KAI, Ichwan, juga menambahkan bahwa acara Pameran Arsip seperti ini penting untuk terus dilaksanakan terutama pameran yang memamerkan arsip-arsip kereta api. Hal tersebut disebabkan masyarakat yang datang bukan hanya sekadar ingin tahu, tetapi juga ingin lebih banyak berbagi pengetahuan tentang perkeretaapian Indonesia kepada seluruh stakeholder yang ada. Hadyan Fikri selaku Ketua Panitia Pameran Arsip 2019 pun berharap ke depannya pameran seperti ini dapat terus diselenggarakan karena selain memperkenalkan Prodi Kearsipan UGM kepada masyarakat, juga dapat membuat masyarakat lebih mengerti akan pentingnya keberadaan arsip dan nilai-nilai kesejarahan lainnya. Selain itu, ia juga berharap pameran tahun depan dapat lebih menarik lagi, sehingga dapat merangkul lebih banyak warga masyarakat untuk datang berkunjung.
Text : Hadyan Fikri; Humas DBSMB
Foto : Hadyan Fikri