Universitas Hue, Vietnam tertarik mempelajari community service learning dari Universitas Gadjah Mada. Hal ini disampaikan oleh Nguyen Van Huy, Deputy Director Department of International Cooperation Hue University, Vietnam dalam pertemuannya dengan delegasi Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) Sekolah Vokasi UGM pada Kamis (18/10) di ruang pertemuan main building Hue University di Hue City yang juga dihadiri Vice President bidang International Cooperation, Di Thi Xuan Dung dan representasi dari kantor urusan internasional University of Foreign Languages dan School of Tourism Management.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi DBSMB Sekolah Vokasi UGM yang terdiri dari Ketua DBSMB, Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd. dan Manajer Unit Kerjasama, Alumni, dan PPM DBSMB, Ghifari Yuristiadhi, M.A. berkomitmen membagi pengalaman UGM mengelola community service learning yang telah dilakukan oleh UGM sejak dekade 1950an melakukan pengerahan tenaga mahasiswa untuk menginisiasi sekolah-sekolah di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, delegasi menyampaikan bahwa UGM hingga hari ini masih memasukkan community service learning atau yang lebih dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) masih menjadi mata kuliah wajib 3 SKS yang harus diambil mahasiswa sarjana atau sarjana terapan di UGM.
Selain membicarakan community service learning, peluang kerjasama lain yang bisa dilakukan antara Hue University dan UGM dalam hal ini DBSMB Sekolah Vokasi adalah student mobility, short training program, research program, journal reviewer exchange, internship exchange, dan joint publication. Dalam kesempatan kunjungan ke Hue University, delegasi tidak sengaja bertemu Prof. Dr. Nguyen Khac Hoan yang merupakan alumni Magister di Fakultas Ekonomi UGM tahun 1999.
“Hue University terletak di Hue City yang merupakan pusat kerajaan Dinasti Nguyen yang berdiri 1802-1945. Sebagai kota tua, banyak situs sejarah yang masih bisa dilihat di kota ini, antara lain Imperial City Hue, Pagoda of Calestial Lady, makam Khai Dinh, dan lain sebagainya yang bisa menjadi bahan kajian untuk dosen maupun mahasiswa DBSMB saat exchange ataupun joint research,” tutur Ghifari Yuristiadhi. Ia melanjutkan, biaya hidup yang murah dan hampir sama dengan di Indonesia ditambah dengan suasana kehidupan masyarakat yang tidak jauh dengan Indonesia, khususnya Yogyakarta diharapkan menjadi daya tarik untuk menghadirkan pengalaman internasional untuk dosen maupun mahasiswa.