Yogyakarta – Gamelan dan Seni Tari Vokasi Inggris (Gasita), yang terdiri dari 12 mahasiswa program studi Sarjana Terapan Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM dan didampingi oleh Dr. Dewi Cahya Ambarwati telah mengikuti kegiatan International Symposium of the Malay Gamelan (i-GaS) 2023 yang diselenggarakan di Universiti Malaysia Terengganu (UMT), 7-9 Desember 2023. Gasita Karawitan diundang untuk menjadi pengisi acara dalam rangkaian acara tersebut.
Rangkaian acara International Symposium of the Malay Gamelan (i-GaS) 2023 diawali dengan diadakannya workshop Gamelan Melayu dan tari Jawa klasik pada hari Kamis dan Jumat yang diikuti oleh seluruh peserta, termasuk anggota Gasita. Dalam pelaksanaannya, para anggota Gasita belajar untuk mengenali dan memainkan gamelan Melayu yang memiliki perbedaan dengan gamelan Jawa pada teknik bermain dan nadanya. Sementara itu, Dr. Dewi Cahya Ambarwati, dosen Prodi Bahasa Inggris, menjadi narasumber pada kegiatan workshop tari klasik Yogyakarta. Selama menjadi narasumber, Dr. Dewi memaparkan materi dan memberikan praktik dasar dalam menarikan tari klasik Yogyakarta yang diikuti oleh sekitar 35 peserta. Diantara peserta adalah mahasiswa/i UMT yang memiliki antusiasme tinggi dalam menarikan tarian tradisional serta guru-guru kesenian dari beberapa sekolah di Terengganu.
Acara puncak International Symposium of the Malay Gamelan (i-GaS) 2023 dilaksanakan Sabtu, 9 Desember 2023 dengan serangkaian pemaparan simposium dari para tamu undangan dan diselingi dengan penampilan-penampilan gamelan dan tari tradisional melayu yang menarik, termasuk penampilan dari UGM. Dalam penampilannya, Gasita membawakan dua lagu berjudul Lenggang Kangkung yang diaransemen ulang oleh Panggah Alabuhnegara, pelatih Gasita, serta lagu Sajiwa yang merupakan komposisi baru ciptaan Panggah. Sebelum Gasita, Dewi membawakan tarian klasik Yogyakarta “Golek Lambangsari”. Dua penampilan tersebut sukses mengundang antusias dan mengundang tepuk tangan yang meriah dari para audiens simposium. Sebagai bentuk apresiasi, pihak UMT memberikan cinderamata kepada tim kesenian DBSMB SV UGM ini yang diwakili oleh Dewi.
Rangkaian acara simposium ditutup dengan makan malam bersama di Warisan Sari yang merupakan rumah kediaman Dato’ Tun Hj. Ahmad Faisal Bin Tun Abd Razak yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pemerintah Negara Bagian Terengganu. Selain menikmati hidangan makan malam yang disajikan, para tamu undangan termasuk Gasita juga turut diajak berkeliling ke dalam museum koleksi pribadi Dato’ Tun yang menyimpan berbagai koleksi gamelan Melayu, aksesoris tari dan baju tradisional Melayu, dan lain-lain. Habibah, koordinator Gasita berharap, “Semoga kehadiran perdana Gasita dalam acara ini dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mempererat hubungan antaruniversitas dan antarbangsa dalam memperluas jejaring budaya”. Ditemui terpisah, Dewi mengatakan, “Mempromosikan kebudayaan Indonesia itu penuh tantangan dan harus kontinyu dalam konsistensi dan komitmennya. Dengan trip budaya ini, mahasiswa belajar menjadi duta budaya UGM, Yogyakarta, dan Indonesia selain berproses bersama untuk mengorganisasi kelompok sebelum, saat, dan seusai kegiatan internasional ini”. Dewi dan Habibah berharap semoga keberhasilan acara ini dapat menjadi inspirasi bagi kolaborasi seni dan budaya di masa depan bagi kedua instansi yang terlibat.
Teks: Habibah Dyah Miranda, Adisti Gabhari Silwinnupi
Foto: Dokumentasi UMT
Editor: Dewi Cahya Ambarwati