Corpus merupakan kumpulan contoh teks, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, yang menangkap penggunaan bahasa. Corpus dikembangkan dari teks dan data autentik yang menunjukkan bagaimana bahasa tersebut digunakan, bukan bagaimana bahasa seharusnya digunakan. Hal inilah yang menunjukkan perbedaan Corpus dengan buku tata bahasa. Selain menjelaskan tentang Corpus tersebut, Tri Nuraniwati juga menunjukkan contoh-contoh Corpus, cara membuat dan menggunakan Corpus dengan aplikasi, belajar kosakata baru melalui Corpus serta Corpus yang ia buat.
Sesi selanjutnya merupakan presentasi dari kelas Promotion Indonesian Culture kelompok 1. Kelompok yang terdiri dari Hanantya Maharani D, M. Khoirul Imamil, Agil Rakhman Azizi, dan Aisyah Isra Nabinta, dengan presentasi yang berjudul Ratoh Jaroe Community During Pandemic. Pada sesi ini, mereka mengenalkan sejarah Tari Ratoh Jaroe, perbedaan Tari Ratoh Jaroe dengan Tari Saman, deskripsi Tari Ratoh Jaroe, perkembangan Tari Ratoh Jaroe, dan bagaimana komunitas Tari Ratoh Jaroe melakukan latihan dan mengikuti pentas dan perlombaan di masa pandemi. Persentasi terakhir dengan judul Ramayana Ballet and Millenials disampaikan oleh Alfina Armeisanti Noorrohmah, Alida Natasha Fajri, Alifia Arsy Dikka Lazuardi, dan Alya Andani. Kelompok ini mempresentasikan tentang sejarah Sendratari Ramayana, hubungan antara Sendratari Ramayana dengan milenial, workshop Sendratari Ramayana, dan manfaat bergabung di Sendratari Ramayana.
Teks: Yuni (Humas DBSMB)
Foto: Kanal Youtube english svugm