Selaras dengan perlunya pengembangan personal branding ini, Program Studi Sarjana Terapan Bahasa Inggris Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menghelat kegiatan Social Media Optimization for Personal Branding pada Sabtu, 26 Maret 2022 secara virtual. Selain berlangsung melalui ruang temu Zoom, kegiatan ini juga ditayangkan melalui siaran live streaming pada kanal YouTube DBSMB. Acara yang menyasar pelajar sekolah menengah ini menghadirkan dua narasumber yaitu Alfelia Nugky Permatasari, S.S., M.A. dari Universitas Gadjah Mada serta Jason Canniff dari University of Maine dengan moderator Nadiva Rizkita Agustina.
Ahmad Muam, S.S., M.Sc., selaku Kaprodi Bahasa Inggris SV UGM mengawali acara dengan sambutannya. Ia menyampaikan bahwa hidup di era digital memberikan kesempatan dan tantangan tersendiri. Dalam bidang karir, kini banyak perusahaan yang melihat latar belakang digital calon karyawan ketika akan melakukan perekrutan. Karenanya, penting untuk dapat memanfaatkan media digital untuk mendukung peluang karir di masa depan. Menurutnya, D4 Bahasa Inggris membantu menyiapkan karir peserta didik dalam strategi membangun image melalui keterampilan copywriting, public relations, komunikasi media digital, serta beragam keterampilan lain yang akan semakin dibutuhkan ke depan.
Berlanjut ke sesi pemaparan materi dari narasumber, Alfelia Nugky Permatasari, S.S., M.A. mempresentasikan mengenai Digital Preparation. Mengawali penjelasannya dengan melakukan survei sederhana kepada para peserta, Alfelia mengupas terkait pemahaman social media, digital footprint, serta pertimbangan what to post di media sosial. Dirinya memberikan gambaran terkait data jumlah penduduk dunia yang saling terhubung melalui internet dan media sosial. Meski banyak memberikan keuntungan positif, media sosial juga bisa memberikan dampak kontraproduktif bagi penggunanya. Mengenai digital footprint, dirinya menekankan pentingnya bertindak hati-hati, mengingat rekam jejak digital kita terekam tanpa bisa dihapus. Selain itu, penting juga untuk memilih bentuk konten yang baik di media sosial.
Sementara itu, Jason Canniff lebih banyak berbagi pengalamannya dalam memaksimalkan media sosial untuk mengelola pekerjaannya. Ia yang juga berprofesi sebagai entrepreneur dengan beberapa perusahaan lintas negara memaparkan langkah-langkah dalam membangun personal branding. Ia merangkumnya dalam istilah perfect performance process. Pada penjelasannya, proses tersebut terdiri dari beberapa langkah, yaitu penentuan tujuan (purpose), memahami sasaran (audience), penggunaan bahasa (language), penyusunan perpaduan (composition), serta penggladian (rehearsal).
Seusai presentasi dari kedua narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (Q&A). Para peserta cukup antusias dalam menggali informasi dari para narasumber. Dari beberapa pertanyaan yang datang, semua dijawab oleh masing-masing narasumber secara bergantian. Kemudian, setelah berlangsung selama lebih kurang tiga jam, kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama.
Teks: M. Khoirul Imamil M