Program Studi Sarjana Terapan Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB), Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah umum bertema Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang: Dinamika Industri Jepang di Indonesia pada Rabu, 27 September 2023 lalu. Drs. Sanny Iskandar, MBA selaku ketua umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) sekaligus wakil ketua umum APINDO nasional dan tim ahli menteri koordinator bidang perekonomian menjadi narasumber dalam kuliah umum ini. Sementara itu, kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Dewi Cahya Ambarwati, S.I.P., M.A., salah satu dosen DBSMB.
Dalam paparannya, Sanny Iskandar, yang saat ini juga menjabat sebagai direktur Karawang International Industrial City (KIIC), menjelaskan bahwa hubungan kerjasama Indonesia-Jepang telah banyak dilakukan di sektor kawasan industri, mulai penanaman investasi, teknologi, hingga edukasi. Dalam perkembangannya, FDI (Foreign Direct Investment) Jepang di Indonesia juga sempat mengalami penurunan pada tahun 2020-2021 karena situasi pandemi Covid-19. Akan tetapi, pada 2022 mengalami peningkatan kembali sebesar 3,6 miliar USD. Selain itu, pada pertemuan antara Presiden Joko Widodo bersama 10 CEO Jepang dalam acara Japan CEO Meeting 2022 lalu, Jepang menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia senilai 5,25 miliar USD atau setara Rp 75,4 triliun pada tahun 2023. Selama periode Januari-Maret 2023 ini, FDI Jepang di Indonesia telah menyentuh Rp 1 miliar. Meningkatnya investasi Jepang di indonesia ini membuka banyak peluang bagi generasi muda serta pengembangan kerjasama yang lebih baik lagi ke depannya.
Selaku ketua HKI, Sanny Iskandar juga memberikan skema kerjasama yang dapat dilakukan antara kawasan industri dengan pendidikan vokasi. Ia menyatakan bahwa kawasan industri mendukung program-program vokasi dengan skema kerjasama, seperti (1) bekerjasama untuk penyiapan SDM sesuai kualifikasi dunia industri; (2) bersama-sama melakukan sinkronisasi kurikulum agar selaras antara dunia industri dan pendidikan sehingga tercipta link and match yang berjalan baik; (3) mendukung pemagangan mahasiswa di industri untuk meningkatkan kapabilitas sebelum memasuki dunia kerja.
Sebagai penutup, narasumber memaparkan beberapa tantangan ke depan dalam kerjasama Indonesia-Jepang, yaitu dalam meningkatkan kualitas SDM dalam negeri, penjaminan kepastian hukum bagi investor asing di Indonesia, perizinan terkait investasi (yang diharapkan dapat lebih mudah dengan digitalisasi), percepatan pembangunan infrastruktur, serta aspek keamanan dan ketertiban demi menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Kegiatan kuliah umum ini berlangsung interaktif dengan adanya beberapa pertanyaan dari para peserta yang umumnya adalah mahasiswa Program Studi Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, Bahasa Inggris, serta Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (Departemen Teknologi Kebumian). Beberapa pertanyaan di antaranya berkisar tentang persiapan para calon lulusan sekolah vokasi untuk memasuki dunia kerja, sebagai respon terhadap perkembangan industri Jepang di Indonesia. Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, narasumber menjelaskan bahwa perusahaan Jepang menilai bahwa penguasaan keterampilan (skills) tertentu bukanlah yang utama karena semua skills dapat dipelajari dan diasah di tempat kerja. Lebih dari itu, budaya bisnis Jepang yang mengedepankankan kerja kelompok, membutuhkan calon-calon tenaga kerja yang memiliki karakter dasar, seperti: tanggap/responsif, siap belajar dan bekerja, sikap kerja (attitude) yang baik, serta ramah dan senyum.
Di samping narasumber utama, kuliah umum ini juga dihadiri oleh Sonia Adriaty, selaku vice executive director HKI. Sonia menambahkan informasi tentang aktivitas-aktivitas kerjasama bisnis Indonesia-Jepang yang diselenggarakan oleh Indonesia–Japan Business Network (IJB-Net). Sonia juga membahas mengenai karakteristik perusahaan Jepang dan proses alih teknologi yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia.
Pemaparan tentang perkembangan investasi dan industri Jepang di Indonesia melalui kuliah umum ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta tentang kerjasama Indonesia-Jepang dalam dunia bisnis sekaligus menyadarkan tentang besarnya peluang mereka untuk belajar dan berkarir dalam dunia industri Jepang di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi belajar bagi para peserta dalam mengasah keterampilan sekaligus membangun karakter sehingga siap memasuki dunia kerja dan sukses di masa depan.
Teks: Sa’idatun Nishfullayli dan Wahyu Handayani Setyaningsih
Editor: Lufi Wahidati
Foto: Karomah