Prodi Kearsipan, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) Sekolah Vokasi UGM kembali menyelenggarakan program rutin tahunan Seminar Nasional Kearsipan pada Selasa, 9 Oktober 2018 bertempat di Hall Sekolah Vokasi UGM. Seminar Nasional kali ini mengangkat tema “Peran Strategis Kearsipan Dalam Menunjang Kinerja Organisasi Publik dan Privat” dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Dr. Mustari Irawan, M.P.A., Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Widiyastuti, S.S., M.Hum., dan Ketua Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi UGM, Waluyo, S.S., M.Hum.
Kegiatan ini dihadiri peserta dari latar belakang yang bervariasi mulai arsiparis hingga mahasiswa dari berbagai institusi seperti Universitas, Kementrian, Badan, Dinas dan sejumlah instansi baik publik maupun privat lainnya. Tema yang dibawakan juga kontekstual mengingat kearsipan menempati posisi penting dalam menunjang kinerja organisasi publik di Indonesia. Kebutuhan arsiparis yang terus meningkat setiap tahunnya juga membuktikan bahwa Kearsipan merupakan pilihan program studi yang sangat strategis dan menjanjikan.
Dr. Mustari Irawan., M.P.A., selaku Kepala ANRI, menjelaskan bahwa masih kurangnya kepedulian terhadap bidang kearsipan dapat dilihat dari kebutuhan sumber daya manusia atau arsiparis di Indonesia yang masih banyak sedangkan sumber daya manusia atau arsiparis yang ada masih sedikit. Dalam pelaksanaan kinerja organisasi, arsip memegang peranan penting di bidang administrasi. Oleh karena itulah pengelolaan kearsipan yang baik diperlukan pada setiap organisasi.
Sementara narasumber kedua, Waluyo, S.S., M.Hum., menjelaskan mendesaknya pengembangan pendidikan kearsipan atau pendidikan formal sebagai sarana untuk menghidupkan arsip yang dapat menyatu dalam kehidupan sosial, tidak terpisah, dan tidak dianggap usang. Waluyo juga menjelaskan tentang pentingnya posisi program studi Kearsipan sebagai program studi unggulan yang memiliki peluang pasar sangat besar untuk lulusan-lulusannya.
Pembicara ketiga, Widiyastuti, S.S., M.Hum., menjelaskan tentang pengelolaan kearsipan di lingkungan Muhammadiyah. Arsip-arsip Muhammadiyah merupakan jendela informasi sejarah pergerakan Indonesia, sejarah pendidikan Indonesia, sejarah pergerakan perempuan Indonesia, sejarah kesetiakawanan Indonesia, sejarah ekonomi Indonesia. Muhammadiyah saat ini sedang menyiapkan pendirian Museum Muhammadiyah yang akan menyajikan beberapa arsip yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Selain itu, Muhammadiyah sebagai organisasi sosial yang telah berusia lebih dari 1 abad mencoba memberikan contoh model pengelolaan arsip organisasi sosial kemasyarakatan melalui hadirnya Graha Suara Muhammadiyah di Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta yang di salah satu lantainya adalah pusat arsip Muhammadiyah.
Seminar diakhiri dengan diskusi panel yang mempresentasikan 15 makalah. Berbagai tema dipaparkan oleh pemakalah, mulai dari pengelolaan arsip dinamis, arsip elektronik, hingga posisi kearsipan, perputakaan dan musem. Secara garis besar, seminar ini diharapkan dapat menambah wawasan umum berkaitan dengan kearsipan, dan bagaimana kearsipan berperan dalam kinerja organisasi.
Teks dan Foto: Panitia Seminar Kearsipan 2018