
Narasumber menjelaskan tentang prosedur layanan arsip statis dan bentuk-bentuk layanan yang diberikan di Pura Pakualaman. Pura Pakualaman menyediakan 4 layanan kepada masyarakat yang berkunjung yaitu penggunaan dan pemanfaatan sarana bantu, layanan konsultasi, penggunaan arsip statis, dan salin arsip berupa fisik atau hardfile. Layanan yang diberikan masih bersifat manual dengan mendatangi Kantor Arsip Pura Pakualaman secara langsung dan arsip belum dapat diakses melalui online seperti katalog online maupun akses baca online. Meskipun Pura Pakualaman memberlakukan protokol kesehatan untuk pengunjung yakni wajib menggunakan masker, pengecekan suhu, serta penyediaan hand sanitizer, tetapi hal ini tetap menjadi kendala untuk pengunjung karena mobilitas sosial yang dilakukan menjadi terbatas.
Siaran ini mendapat respon cukup baik dari sahabat budaya ataupun pendengar setia RRI programa 4. Terhitung kurang lebih terdapat 11 pertanyaan dari pendengar baik yang berasal dari dalam maupun luar Yogyakarta. Para pendengar tertarik dengan jenis-jenis arsip maupun naskah yang disimpan dan dikelola di Pura Pakualaman. Selain itu, pendengar juga tertarik dengan prosedur ataupun tata cara untuk pengajuan permohonan salin arsip. Di bagian akhir sesi, narasumber juga sedikit menjelaskan terkait penanganan arsip pribadi maupun keluarga agar senantiasa terjaga ataupun terawat dengan baik seperti menggunakan map atau plastik laminating, tidak menaruh dokumen ditempat lembab, dan dijauhkan dari serangga pemakan kertas (silverfish).
Bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih jauh mengenai arsip atau naskah yang ada di Pura Pakualaman dapat berkunjung langsung ke Kantor Arsip Pura Pakualaman pada hari Senin-Jumat mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati layanan dan fasilitas yang disediakan oleh Pura Pakualaman sebagai penunjang untuk mendapatkan arsip yang dibutuhkan seperti katalog arsip maupun buku alih bahasa. Namun, pengunjung harus tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan selama berada di kawasan Kantor Arsip Pura Pakualaman untuk memutus mata rantai Covid-19.
Foto dan Teks: Dyah Ayu, Berlian Yamo, Humas DBSMB