Tiga dosen Program Studi Kearsipan DBSMB, yaitu Indah Novita Sari, Widiatmoko Adi Putranto dan Lastria Nurtanzila, mengikuti Simposium Internasional dan Workshop yang diselenggarakan oleh Southeast Asia Regional Branch of International Council of Archives (SARBICA) dengan host arsip nasional Singapura (the National Archives of Singapore) pada 24 – 28 Juni 2019. Pada sesi simposium, tim penulis mempresentasikan paper yang berjudul “Cloud Storage: Providing Possibilities for Archives Recovery After Disaster.”
Workshop Emergency and Disaster Preparedness for Heritage Collections disampaikan oleh Josephine Chang dari National Gallery of Singapore membahas pentingnya respon arsiparis, pustakawan, maupun petugas museum dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Ini termasuk memahami pentingnya serangkaian tahapan dari persiapan dan penanganan arsip pascabencana hingga penanganan arsip yang terkena bencana banjir. Sesi diskusi kelompok dilakukan untuk mengidentifikasi kepentingan arsip dan penanganannya ketika terjadi bencana sekaligus melakukan praktik penyelamatan arsip dalam keadaan banjir. Selain pemahaman terkait penyelamatan arsip, peserta workshop juga diberikan contoh sarana prasarana yang perlu dipersiapkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana (recovery kit). Sarana dan prasarana yang dibutuhkan yaitu: fire extinguisher, air ventilation fan, dehumidifier, thermo-hygrometer, trend humidity, online tiny tag, troller, box, clip board, rite in rain pad, windup torch, head lamp, tarpaulin sheet, red/white barrier tape, mop, handle, bucket, broom, dan white cotton gloves.
Simposium dibuka dengan presentasi dari pembicara kunci Luciana Duranti, figur senior berpengaruh di ilmu kearsipan dari University of British Columbia, Kanada, dengan judul Disruptive Technologies and Trustworthy Records. Dua pembicara selanjutnya berasal dari Inggris dan mengangkat isu digital preservation dengan judul masing-masing “Re-imagining Digital Preservation: A view from Everywhere” oleh William Kilbride dan “Reimagining Digital Preservation: A View from UK Parliament” oleh Adrian Brown.
Widiatmoko dan Indah menyampaikan presentasi bersama dengan Janice Chen, arsiparis dari Asian Film Archive, Singapura dan Norsuriaty Awang Hassim, arsiparis dari the Prime Minister’s Department, Malaysia. Janice Chen mengangkat judul “Preserving Institutional Memory in the Digital Age”, sedangkan Norsuriaty Awang Hassim mempresentasikan tema yang berjudul “Seconds After Disaster: Simulation Experience to Protect Records in Prime Minister’s Department in Malaysia”. Tim penulis melakukan presentasi tentang “Cloud Storage: Providing Possibilities for Archives Recovery After Disaster”. Tema tersebut diangkat mengingat Indonesia merupakan negeri yang rawan bencana dengan potensi kerusakan arsip cukup besar sehingga media penyimpanan arsip digital yang berbasis cloud menarik untuk diulas lebih lanjut sebagai alternatif untuk melindungi arsip digital.
Text : Indah Novita Sari; Widiatmoko Adi Putranto; Humas DBSMB
Foto : Indah Novita Sari; Widiatmoko Adi Putranto