Tiga Mahasiswa Asing, Hemali Borada, Sneha Chandrababu, dan Vismaya Bhagavathi Parambath dari Shivamanohari School Of Performing Arts belajar memainkan instrumen musik gamelan jawa dipandu oleh Dr. Eddy Pursubaryanto, yang merupakan seorang praktisi gamelan di Balai Budaya Minomartani. Kegiatan yang dilaksanakan di Sekolah Vokasi UGM ini juga merupakan salah satu agenda dari kegiatan Cross Cultural Program 2019.
Secara singkat, Gamelan Jawa merupakan seperangkat alat musik yang terbuat dari logam dan kayu yang mengeluarkan suara lebih lembut daripada gamelan dari daerah Indonesia lainnya. Secara Etimologi Gamelan berasal dari kata ‘Gamel’ yang berarti menabuh atau memukul, sedangkan akhiran ‘an’ merujuk kepada kata benda. Hal ini berarti gamelan adalah seperangkat alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.
Setelah diberikan pembekalan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik mengiringi pertunjukan wayang di Balai Budaya Minomartani. Mereka membawakan lagu sampak ( lagu pengiring wayang kancil ) selama 15 menit. “Belajar gamelan tidak semudah yang dibayangkan. Saya kira semuanya akan berjalan lancar dengan hanya mengamati saja, ternyata saat memainkannya, kita dituntut untuk mengarahkan semua fokus kepada gamelan saja,” ujar tiga mahasiswa asing tersebut.
Kesenangan saat memainkan gamelan juga terpancar dari raut wajah ketiganya. Mereka memilih mengenakan kebaya saat praktik agar terlihat lebih menjiwai dalam membawakan instrumen. “Saya sangat senang saat belajar gamelan dan melihat wayang. Saya merasa jiwa saya menyatu dengan gamelan,” sambung Hemali Borada.
Foto & Text: Dewi Cahya Ambarwati & Azata Izazi