
Yogyakarta – Senin, 29 Maret 2021. Humor atau lelucon mampu memperkuat relasi antar manusia serta mengundang perhatian lawan bicara untuk semakin mengenal kita. Demikian yang disampaikan Vincentius Tangguh Atyanto Nugroho, S.Pd. M.Hum. ketika mengawali presentasi berjudul “The Politics of Humor and Social Construction” di webinar Events Talk#11, Jumat (26/3) lalu. Lebih lanjut dipaparkan bahwa humor mampu membantu menyelamatkan seseorang dari rasa malu ketika seseorang merasa malu akan kesalahan yang telah dilakukan, maka dengan humor, kesalahan tersebut terasa ringan karena disampaikan dengan suasana yang berbeda dan tertawa bersama-sama.
Seri webinar ini merupakan kelanjutan Events Talk sebelumnya yang diadakan oleh mahasiswa program studi Bahasa Inggris, Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Pelaksanaan acara ini dilakukan oleh kelas Manajemen MICE dan mahasiswa magang Divisi Humas DBSMB SV. Disiarkan secara langsung melalui Zoom dan kanal YouTube DBSMB, selain mahasiswa DBSMB SV, webinar juga mengundang mahasiswa presenter dari luar UGM, yaitu dari Universitas Negeri Malang dan IAIN Manado.
Sesi pertama yang beranggotakan mahasiswa SV UGM: Alfina Armeisanti, Anggun Megah, Dwi Febrianti, dan Lintang Ekasiwi berjudul “Disaster and Cultural Approach”, membahas topik tentang Labuhan Merapi, sebuah tradisi yang menggambarkan relasi manusia dengan lingkungan atau alam. Kegiatan berpendekatan budaya ini diselenggarakan di area lereng gunung Merapi Yogyakarta oleh para abdi dalem Keraton Yogyakarta. Pada sesi kedua, grup yang beranggota Alida Natasha, Anisa Prasiwi, Faqih Rozan, dan Lisa Rahim ini membahas tema tentang “Childcare and Education: Parents as Teachers During Pandemic”. Lalu, pada sesi selanjutnya, grup mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, terdiri dari Afwa Zakia dan Andita Eka Wahyuni membahas topik diskusi berjudul “Tsja, Pembatja!” to “Sebuah [THREAD]”:
Hybrid Identity in Indonesian Texts, suatu topik bahasan tentang literasi. Sesi terakhir oleh mahasiswa dari IAIN Manado, terdiri atas Nofikasari Gobel, Mohamad Raihan Praba Tahir, Anggi Praditya Moobaya, dan Inggrid Arnetha Datunsolang. Grup ini membahas tema yang berkaitan dengan konflik keagamaan mengetengahkan judul “Religion: The Experiences of Conflicts and Its Solutions”. Dimulai dengan pengantar teori Clash of Civilization yang dicetuskan oleh Samuel Huntington, mahasiswa memaparkan sebab umum konflik yang sudah pernah terjadi sebagai sebuah pelajaran. Paparan berlanjut ke gambaran kota Manado tempat dimana mereka kuliah yang bersifat plural dan penuh toleransi antar warganya. Sementara itu, sesi utama yang terakhir diisi oleh Vincentius Atyanto Tangguh Nugroho dengan topik humor dan konstruksi sosial.
Ibu Yohana Ika Harnita Sari, Kaprodi D3 Bahasa Inggris mengapresiasi kerja kolaborasi acara webinar ini baik secara internal maupun eksternal dengan adanya partisipasi dari kampus dari luar Yogyakarta bahkan dari luar Jawa, yaitu Manado. Tak lupa Kaprodi berharap bahwa acara ini mampu mendorong kemampuan mahasiswa dalam public speaking serta memperluas networking antar mahasiswa maupun institusi.
Foto: Farkhi/Humas DBSMB
Teks: Farkhi, Dewi Cahya Ambarwati