Webinar Events Talk #45 merupakan salah satu program kolaboratif dan partisipatif yang dilakukan dalam mata kuliah Introduction to Events Management dan International Cross-cultural Communication di bawah bimbingan Dr. Dewi Cahya Ambarwati, S.I.P., M.A. Dihadiri lebih dari 50 partisipan, kegiatan ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Sekretaris Program Studi D4 Bahasa Inggris, Nur Endah Nugraheni, S.S., M.A. Setelahnya, Chaw Su Hlaing yang merupakan Mahasiswa Program Studi Philosophy, Politics and Economics (PPE) Universitas Parami, sekaligus bagian dari kepanitiaan kegiatan Webinar Events Talk #45, juga turut memberikan sambutan singkatnya dalam kegiatan ini.
Pada sesi pertama, materi yang dipaparkan adalah mengenai “Raising Awareness of Inclusive Education through the Perspectives of UKM Peduli Difabel UGM” oleh Ahmad Taufiq Hidayatullah, Nisrina Aulia, Rivalia Asty Pawestri yang merupakan mahasiswa dalam group 3 dari UGM. Kemudian dilanjutkan oleh materi milik Dewa Putu Bhagastya Dharma, Ratu Ayu Allysia Luna Sita Manik Mas, dan RR Trisnia Ananda Soetarmono Putri dari UNUD yakni mengenai “Youth Dancesport Achievement: How Does The Indonesian Government Handle It?” Setelah pemaparan tersebut sesi dilanjutkan kembali dengan pemaparan materi “Disaster Mitigation on Prambanan Temple” milik mahasiswa dalam group 4 dari UGM, oleh Fadhilla Ilhami Husna, Putra Munawir Asy’ari dan Chintya Tamara Saputri. Setiap akhir penyampaian materi oleh presenters, dibuka sesi tanya jawab oleh moderator untuk mendukung kegiatan ini berjalan dengan responsif dan aktif.
Pada puncak acara, hadir Thant Thura Zan, B.Com, M.Com., seorang warga negara Myanmar yang tinggal di Yogyakarta untuk melanjutkan studi magister di Program Studi Manajemen Keberlanjutan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Dalam paparannya, Thant menyampaikan pengalaman selama tinggal di Yogyakarta. Mulai dari makanan favoritnya, destinasi yang pernah kunjungi, dan yang utama terkait penjelasan tentang persamaan dan perbedaan budaya yang ada di Myanmar dan Indonesia.
Dalam sesi diskusi, selain moderator dan peserta yang menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar semua presentasi, Ibu Nur Endah juga turut aktif dalam diskusi. Sesuai harapan panitia WET#45, acara ini cukup lancar baik secara kehadiran pembicara maupun peserta serta pelaksanaannya. Meskipun ada kendala, namun dapat tertangani dengan baik. Adanya class project ini, mampu memotivasi panitia untuk mengembangkan kompetensi dalam penyelenggaraan event.
Teks dan Foto: Puti Nurul Maharani
Editor: Dewi Cahya Ambarwati