Pada hari Minggu, 15 November 2020, Program Studi Kearsipan, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi UGM mengadakan seminar secara daring (Webinar) dengan mengangkat tema Arip Seni dalam Upaya Perwujudan Demokrasi. Webinar ini merupakan rangkaian acara Pameran Arsip UGM 2020 yang pelaksanaannya telah memasuki pekan ke 3. Dalam acara yang berlangsung pukul 09.00-11.30 ini, Widiatmoko Adi Putranto, S.S., M.L.I.M., dosen Program Studi Kearsipan, bertugas sebagai moderator.
Pada webinar yang dihadiri oleh 150 orang peserta ini, Program Studi Kearsipan mengundang Lisistrata Lusiandiana sebagai pembicara. Ia merupakan Direktur Indonesian Visual Art Archive (IVAA). Pada webinar ini, Lisis menjelaskan profil IVAA, serta pengalaman dan kiprahnya di bidang arsip seni. Tak hanya itu, Lisis juga memaparkan arsip seni sebagai upaya perwujudan demokrasi, peran penting/kontribusi arsip seni berkaitan dengan demokrasi. Arsip seni berperan penting dalam perwujudan demokrasi. Arsip seni merupakan pemanis di tengah-tengah kejengahan, kepanasan politik dan isu-isu tertentu. Arsip seni dapat menguatkan dan menjadi bukti dari identitas demokrasi, sebagai bukti otentik terjadinya suatu peristiwa/kejadian, dan adanya kegiatan demokrasi di masa lalu. Arsip seni juga dapat menguatkan sekaligus menjatuhkan posisi penguasa/petinggi pemerintahan.
Lisis melanjutkan pembahasan dengan menyampaikan fungsi dan manfaat arsip seni bagi keberlangsungan demokrasi, serta pendapat narasumber mengenai keterkaitan arsip seni dan demokrasi.
Teks: Yuni (Humas DBSMB)
Sumber: Panitia Acara
Foto: Panitia Acara