Penulis: Fatkurrohman
Transformasi digital dalam industri pariwisata telah membawa perubahan signifikan dalam cara destinasi dipromosikan dan dikelola. Di era globalisasi, wisatawan cenderung mencari informasi melalui perangkat mobile sebelum melakukan perjalanan. Hal ini menjadi peluang besar untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana edukasi dan promosi destinasi wisata, khususnya destinasi budaya dan religi (Sari & Yulianto, 2021). Kadilangu di Demak, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi yang memiliki nilai historis tinggi karena menjadi lokasi Makam Sunan Kalijaga.
Salah satu tradisi penting yang menjadi daya tarik wisatawan adalah penjamasan pusaka, yakni ritual pembersihan benda-benda peninggalan wali. Namun, promosi dan penyebaran informasi mengenai tradisi ini masih terbatas pada media konvensional. Melalui pengembangan aplikasi Android “Penjamasan Pusaka”, informasi tentang tradisi, atraksi wisata, aksesibilitas, kuliner, dan akomodasi dapat diakses secara digital. Pertanyaannya, sejauh mana aplikasi ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar?.
Hasil survei menunjukkan bahwa 82% pengguna aplikasi menyatakan ketertarikan untuk berkunjung setelah mengakses informasi melalui aplikasi. Sebanyak 68% responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tradisi penjamasan sebelum menggunakan aplikasi tersebut. Hasil wawancara menunjukkan bahwa setelah peluncuran aplikasi, terdapat peningkatan jumlah pengunjung ke lokasi wisata, terutama saat musim penjamasan pusaka. Hal ini berdampak pada: – Kenaikan omset pedagang makanan sebesar 25%. Tingkat hunian penginapan lokal meningkat 30%. – Pelaku usaha kerajinan mencatat peningkatan penjualan hingga 40%.
Beberapa pelaku usaha menyatakan bahwa keberadaan aplikasi membantu mereka menyesuaikan penawaran produk berdasarkan informasi wisata yang tersedia. Mereka juga mulai memanfaatkan platform digital seperti WhatsApp dan media sosial untuk menjangkau wisatawan. Temuan ini mendukung teori bahwa digitalisasi dapat mempercepat transformasi sosial dan ekonomi (Rogers, 2003). Aplikasi “Penjamasan Pusaka” tidak hanya menjadi media promosi, tetapi juga jembatan komunikasi antara wisatawan dan masyarakat lokal. Interaktivitas dan kemudahan akses informasi menjadi faktor utama dalam meningkatkan minat kunjungan. Namun, untuk meningkatkan dampak ekonomi secara berkelanjutan, diperlukan kolaborasi antara pengembang aplikasi, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM dalam hal pelatihan digital marketing dan manajemen usaha.
Aplikasi “Penjamasan Pusaka” berbasis Android terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kadilangu serta memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal. Digitalisasi tradisi lokal menjadi alat strategis dalam pengembangan pariwisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Daftar Pustaka
Cooper, C., Fletcher, J., Fyall, A., Gilbert, D., & Wanhill, S. (2008). Tourism: Principles and Practice (4th ed.). Pearson Education.
Mustika, R. (2020). Wisata Religi di Indonesia: Potensi dan Tantangan. Yogyakarta: Deepublish.
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). New York: Free Press.
Sari, D., & Yulianto, A. (2021). Aplikasi Mobile sebagai Strategi Promosi Destinasi Wisata. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 8(1), 22–30.
Utomo, A., Rahman, F., & Widodo, B. (2022). Digitalisasi Destinasi Wisata Religi Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pariwisata Nusantara, 14(3), 134–148.