


Kulon Progo, 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Bahasa Inggris, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) bersama Pemerintah Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, mendukung terselenggaranya kegiatan “Bioskop Rakyat dan Sosialisasi Bahaya Judi Online serta Perdagangan Manusia” pada Sabtu malam, 27 September 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting karena menandai selesainya produksi film pendek berjudul “JUDOL” (Judi Online), hasil karya komunitas pemuda Demangrejo dengan pendampingan tim Prodi Bahasa Inggris, DBSMB, SV UGM dan Bapak Christian Anggoro dari 3D Byte Productions, sebuah rumah produksi yang berpengalaman di industri kreatif. Film ini merupakan lanjutan dari karya sebelumnya berjudul “Pinjol” yang dibuat pada pengabdian tahun 2024. Produksi film ini telah melalui beberapa tahap yaitu Pra Produksi dari tanggal 20 Juni sampai 27 Juli 2025, tahap Produksi pada 2 Agustus 2025 dan Pasca Produksi dari tanggal 3 Agustus 2025 sampai 20 Agustus 2025
Dalam acara yang berlangsung di lapangan desa sejak pukul 19.00 WIB hingga 23.00 WIB, ratusan warga hadir menikmati tontonan edukatif. Acara dimulai dengan penampilan DJ Desa yang menampilkan lagu-lagu lokal, disusul sambutan dari Lurah Demangrejo, Pejabat Kapanewon Sentolo, Kulon Progo dan perwakilan tim Pengabdian Prodi Bahasa Inggris, DBSMB, SV UGM. Penayangan film “JUDOL” menjadi bagian utama malam itu, diikuti dengan diskusi interaktif yang dipandu dosen UGM yang juga merupakan anggota tim pengabdian, Dr. Supriyono, S.S., M.A., yang menjelaskan secara sederhana tentang hiburan rakyat yang mendidik dan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya judi online serta perdagangan manusia.
Film “JUDOL” berdurasi 19 menit dan menggambarkan kisah warga desa yang terjerat perjudian daring hingga kehilangan keseimbangan hidup dan keluarga serta orang-orang sekitar ikut merasakan dampak negatifnya, serta bagaimana lingkungan sosial berperan dalam membantu pemulihan. Cerita film ini diangkat dari fenomena nyata di masyarakat Kulon Progo dan dikemas dalam bahasa visual yang ringan namun sarat makna edukatif.
Antusiasme warga pada kegiatan Bioskop Rakyat ini terlihat tinggi. Anak-anak duduk di depan layar sambil bersorak, para remaja aktif berdiskusi, dan orang tua berbagi pengalaman pribadi tentang kasus penipuan online atau kerabat yang pernah terdampak judi daring.
Kegiatan ini memberikan tiga dampak utama bagi masyarakat:
- Sosial: warga lebih memahami bahaya judi online dan modus perdagangan manusia.
- Edukasi: pesan moral tersampaikan lebih efektif melalui media film yang menarik dan interaktif.
- Ekonomi: pedagang dan pelaku UMKM lokal memperoleh manfaat dari meningkatnya kunjungan warga pada kegiatan Bioskop Rakyat.
Ketua tim pengabdian, Ummul Hasanah, S.S., M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kesinambungan dari upaya pemberdayaan kreatif di Demangrejo. “Kami ingin masyarakat memiliki ruang ekspresi kreatif yang juga mendidik. Film ‘JUDOL’ bukan hanya karya seni, tetapi sarana literasi digital dan sosial yang lahir dari masyarakat sendiri,” ujarnya.
Produksi film dan kegiatan Bioskop Rakyat ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara universitas dan masyarakat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya: SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): meningkatkan literasi masyarakat melalui media kreatif, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis desa; dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh): memperkuat kesadaran sosial dan ketahanan masyarakat terhadap ancaman digital. Melalui kegiatan ini, UGM menegaskan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat dan menjadikan media film sebagai sarana transformasi sosial yang berkelanjutan.

