

Dalam upaya signifikan untuk meningkatkan pengembangan komunitas dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan, tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata menyelenggarakan kegiatan studi tiru bagi pengelola Rumah Jamu Menoreh di Kulon Progo. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pembangunan kapasitas yang lebih luas yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dan mendorong keberagaman budaya melalui kreativitas dan inovasi.
Kegiatan studi tiru ini berlangsung di Desa Wisata Nglanggeran yang indah, dikenal karena praktik pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat yang sukses. Peserta dari Rumah Jamu Menoreh sangat antusias untuk belajar dari praktik terbaik yang diterapkan di Nglanggeran, yang telah menjadi model pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut. Kunjungan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar langsung yang akan meningkatkan pemahaman peserta tentang manajemen pariwisata yang efektif.
Selama kunjungan, peserta mengeksplorasi berbagai aspek pariwisata berbasis masyarakat, termasuk kerangka kelembagaan, sistem pemanduan, dan strategi promosi destinasi. Wawasan yang diperoleh dari model pariwisata sukses di Nglanggeran diharapkan dapat menjadi instrumen penting dalam mengembangkan potensi pariwisata Rumah Jamu Menoreh. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa kunjungan ini “memberikan inspirasi untuk mengembangkan dan mengelola pariwisata di Rumah Jamu Menoreh agar dapat memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat seperti di Nglanggeran.”
Kegiatan studi tiru ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan praktis tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-stakeholder. Peserta belajar bagaimana kemitraan yang efektif dapat meningkatkan pengalaman pariwisata secara keseluruhan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan mendorong kolaborasi, komunitas Rumah Jamu Menoreh bertujuan untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), inisiatif ini secara langsung menangani tujuan mengakhiri kemiskinan dengan memberdayakan komunitas lokal melalui pariwisata. Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota komunitas, program ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja dan meningkatkan mata pencaharian di wilayah tersebut. Penekanan pada keberagaman budaya dan kreativitas juga sejalan dengan SDGs, mempromosikan warisan unik daerah tersebut sambil mendorong pendekatan inovatif terhadap pariwisata.
Tim pengabdian masyarakat memfasilitasi diskusi dan lokakarya selama kunjungan, memungkinkan peserta untuk terlibat secara aktif dan berbagi ide. Pendekatan interaktif ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan di antara peserta. Mereka didorong untuk berpikir kritis tentang bagaimana mengadaptasi pelajaran yang dipelajari ke dalam konteks mereka sendiri di Rumah Jamu Menoreh.
Saat peserta kembali ke rumah, mereka membawa serta kekayaan pengetahuan dan inspirasi. Harapannya adalah mereka akan menerapkan praktik terbaik yang dipelajari di Nglanggeran untuk meningkatkan tawaran pariwisata komunitas mereka sendiri. Komitmen untuk terus belajar dan memperbaiki sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang inisiatif pariwisata berbasis masyarakat.
Sebagai kesimpulan, kunjungan studi ke Nglanggeran merupakan langkah signifikan menuju pembangunan kapasitas komunitas Rumah Jamu Menoreh. Dengan fokus pada praktik pariwisata berkelanjutan, keberagaman budaya, dan kolaborasi komunitas, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang bergema melampaui komunitas langsung. Perjalanan menuju masa depan yang lebih makmur dan berkelanjutan bagi Rumah Jamu Menoreh baru saja dimulai, dan pelajaran yang dipelajari pasti akan membuka jalan menuju kesuksesan.

Penulis: Handayani Rahayuningsih