Pada tanggal 11 Juni 2024, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya di Sekolah Vokasi UGM mengadakan acara menarik yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang budaya Korea dan isu sosial yang dihadapinya. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berfokus pada kesempatan yang setara, pendidikan, dan kemitraan global. Acara dimulai dengan pengenalan tentang pentingnya belajar bahasa Korea sebagai pintu gerbang untuk memahami warisan budaya Korea yang kaya. Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yang mengambil mata kuliah pilihan Bahasa Korea didorong untuk mengeksplorasi nuansa bahasa yang erat kaitannya dengan struktur sosial masyarakat Korea. Dengan mempelajari bahasa Korea, mahasiswa dapat memperoleh wawasan tentang nilai-nilai, tradisi, dan isu-isu kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat Korea.
Salah satu sorotan kegiatan adalah pengalaman langsung mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Peserta memiliki kesempatan untuk mencoba pakaian indah ini, yang melambangkan identitas budaya Korea. Aktivitas ini tidak hanya memungkinkan mahasiswa untuk menghargai estetika hanbok, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang signifikansi historisnya dan peran yang dimainkannya dalam upacara dan perayaan Korea. Dengan terlibat dalam aktivitas ini, mahasiswa dapat mengenali pentingnya keragaman budaya dan kebutuhan akan kesempatan yang setara dalam pendidikan budaya.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya kemitraan global dalam mengatasi isu sosial, seperti ketidaksetaraan pendidikan dan pelestarian budaya. Diskusi dalam kelas menekankan bahwa memahami suatu budaya tidak hanya melibatkan bahasa; tetapi juga mengenali tantangan dan keberhasilan masyarakatnya. Selain imersi budaya, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pentingnya pendidikan dalam membangun kewarganegaraan global. Dengan mempelajari berbagai budaya, mahasiswa dapat mengembangkan empati dan perspektif yang lebih luas tentang isu-isu global. Ini sejalan dengan tujuan SDGs untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua.
Mahasiswa menyatakan antusiasme mereka terhadap kegiatan ini, mencatat bahwa kegiatan ini memberikan wawasan berharga tentang masyarakat Korea. Banyak yang mengungkapkan keinginan untuk melanjutkan studi mereka dalam bidang bahasa dan budaya Korea, menyadari potensi mereka untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Antusiasme ini mencerminkan minat yang berkembang dalam pemahaman lintas budaya dan kolaborasi. Saat kegiatan berakhir, dosen kelas yaitu Ibu Ummul Hasanah menekankan pentingnya keterlibatan berkelanjutan dengan budaya Korea. Beliau mendorong mahasiswa untuk mencari lebih banyak peluang untuk belajar dan pertukaran budaya ke Korea Selatan, memperkuat gagasan bahwa memahami isu sosial di negara mana pun memerlukan komitmen terhadap pendidikan dan penghargaan budaya.
Sebagai kesimpulan, kegiatan memakai hanbok bersama sebagai bentuk mengenal budaya Korea di Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya ini merupakan langkah signifikan dalam mempromosikan kesempatan yang setara dalam pendidikan dan pemahaman budaya. Dengan mempelajari bahasa Korea dan menjelajahi budayanya, mahasiswa lebih siap untuk terlibat dengan isu-isu global dan berkontribusi pada dunia yang lebih inklusif.
Penulis: Ummul Hasanah