Pada tanggal 12 Februari 2025, sebuah program pelatihan penting diadakan di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mempromosikan potensi agrotourisme Desa Sambak di Kabupaten Magelang. Inisiatif ini merupakan bagian dari kerja sama antara Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM dan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA). Pelatihan ini berfokus pada strategi pemasaran digital untuk mempromosikan penawaran unik desa, khususnya model agrotourisme berbasis zero waste.
Sesi pelatihan yang bertema “Agrotourisme Berbasis Zero Waste untuk Ekonomi Hijau Sirkular Bio Desa Sambak, Jawa Tengah” dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan membekali masyarakat keterampilan penting dalam pemanduan wisata dan pemasaran digital. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mendorong kreativitas dan inovasi, meningkatkan warisan budaya, serta mendorong pertumbuhan dan produktivitas ekonomi di daerah pedesaan.
Dr. Elisa Dwi Rohani,S.E.,M.Sc.,CHE yang merupakan dosen D4 Bisnis Perjalanan Wisata, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, dan Galuh Alif Fahmi Rizki,S.Pd.,M.Pd sebagai praktisi desa wisata dan pengelola Desa wisata Tinalah menjadi narasumber utama dalam acara tersebut. Pelatihan dilaksanakan di Ruang Sidang Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM. Kedua narasumber menekankan pentingnya mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam pariwisata untuk tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan setempat. Pengalaman dan materi dari narasumber memberikan pemahaman komprehensif kepada peserta tentang cara memasarkan penawaran agrotourisme mereka secara efektif sambil menjaga keseimbangan ekologi.
Peserta pelatihan terdiri dari petani lokal, pemimpin komunitas, dan calon pemandu wisata dari Desa Sambak dan tentunya pengelola desa wisata Sambak. Peserta terlibat dalam sesi interaktif yang mencakup berbagai aspek pemasaran digital, termasuk strategi media sosial, pembuatan konten, dan keterlibatan pelanggan secara online. Pendekatan praktis ini memungkinkan peserta untuk mempraktikkan keterampilan peserta secara langsung, mendorong rasa percaya diri dan kreativitas dalam mempromosikan desa Sambak. Melalui teknik pemanduan yang tepat dan detail serta terstruktur diharapkan mampu memberikan kepuasan bagi pengujung untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda saat berada di desa Sambak.
Pelatihan ini juga menyoroti kekayaan budaya Desa Sambak, yang dikenal dengan praktik pertaniannya dan kerajinan tradisional. Dengan memanfaatkan aset budaya ini, komunitas dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan menciptakan model pariwisata berkelanjutan yang menguntungkan baik ekonomi lokal maupun lingkungan. Integrasi budaya lokal ke dalam pengalaman pariwisata diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Lebih jauh lagi, konsep zero waste yang dibahas selama pelatihan sangat penting untuk mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Peserta belajar cara menerapkan praktik manajemen limbah yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan. Pendekatan ini sejalan dengan upaya global untuk menciptakan ekonomi sirkular, di mana sumber daya digunakan kembali dan limbah diminimalkan.
Saat pelatihan berakhir, peserta menyatakan antusiasme dan komitmen untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Banyak yang mengungkapkan keinginan peserta untuk menerapkan strategi pemasaran digital untuk menampilkan penawaran unik, seperti pengalaman pertanian organik, kelas memasak tradisional, dan akomodasi ramah lingkungan. Sikap proaktif ini sangat penting untuk mendorong sektor agrotourisme yang dinamis di Desa Sambak.
Kerja sama antara UGM dan YESSA menandai langkah signifikan menuju pemberdayaan komunitas pedesaan melalui pendidikan dan inovasi. Dengan berinvestasi dalam sumber daya manusia dan mempromosikan praktik berkelanjutan, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang tangguh yang berkembang atas dasar kreativitas dan warisan budaya. Keberhasilan program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Sebagai kesimpulan, pelatihan tentang teknik pemanduan wisata dan pemasaran digital merupakan momen penting bagi Desa Sambak. Dengan mengadopsi kreativitas dan inovasi, komunitas ini siap untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan kekayaan budaya, yang pada akhirnya berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Masa depan terlihat menjanjikan bagi Desa Sambak saat memulai perjalanan ini menuju menjadi destinasi agrotourisme terkemuka di Indonesia.
Penulis: Elisa Dwi Rohani