Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia menarik perhatian masyarakat dunia beberapa tahun terakhir. Pasalnya, dalam perhelatan WHTA (World Halal Tourism Awards) yg diselenggarakan di The Emirates Palace Ballroom, Abu Dhabi,Uni Emirat Arab pada 19-21 Oktober 2015 lalu, Indonesia memenangi lima dari 14 nominasi. Lombok memperoleh dua nominasi yakni World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.
Setahun kemudian, pada penyelenggaraan WHTA tahun 2016, Indonesia memperoleh 12 dari 16 nominasi. Lombok memenangkan tiga kategori yakni World’s Best Halal Beach Resort Novotel Lombok Resort & Villas, World’s Best Halal Tourism Website www.wonderfullomboksumbawa.com, dan World’s Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Village Region).
Menurut Fatkurrohman, M.Si., dosen Prodi Pariwisata DBSMB, kemenangan lombok itu mestinya bisa menarik minat Raja Salman dari Arab Saudi untuk berkunjung ke Lombok dalam kunjungannya beberapa waktu yang lalu, namun sayangnya Raja Salman lebih memilih Bali.”Hal ini karena tiga hal. Pertama, faktor security, Bali lebih memiliki international security standard bagi Raja Salman daripada Lombok. Kedua, faktor amenity, jumlah hotel bintang 5 di Lombok sangat terbatas, padahal Raja Salman membawa rombongan besar yakni, 10 menteri dan 25 pangeran, belum para staf pengiring. Ketiga, faktor accessbility, Lombok International Airport belum mampu menampung pesawat berbadan besar seperti Boeing 747-400, Boeing 777 dan Boeing 757,” papar Fat, sapaan akrab Fatkurrohman, dalam International Conference 2018 on Halal Tourism, Products and Services melalui artikelnya berjudul Increasing Competitiveness Sustainable Halal Tourism in Indonesia (Case Study: Lombok) .
Konferensi bertema Supporting the Achievement of Sustaibable Development Goals yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, seperti Universiti Kuala Lumpur, Asian Institute of Technology Thailand, University of Malaya, International Islamic University Malaysia (IIUM), Universitas Gadjah Mada, Universitas Mataram, Universtias Sebelas Maret, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Bandung, Universitas Pendidikan Bandung, Universitas Lambung Mangkurat, dan lain-lain. Konferensi ini diselenggarakan pada 30-31 Oktober 2018 di Aruna Senggigi Resort & Convention, Lombok dengan mengundang pembicara utama Prof. Dato Dr. Yahya Ibrahim dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Trengganu, Malaysia.
Text: Fatkurrohman dan Humas DBSMB
Foto: Fatkurrohman